Pages

Selasa, 27 Juli 2010

Kumpulan Syair Pendek Ku... (Part 3)

Malam yang Larut..
Duhai Allah. Sunyi senyap kian menyelimuti. Riuh rendah suarapun mulai tersapu. Kembali, Menguapkan makna yg terpendam, goresan pena yang telah lama berhenti menari. Melanjutkan sebuah asa, pengharapan hidup yang sangat sederhana. Sangat Sederhana.

Si Penggugah..
Lihat peluh yang bercucuran di tubuhnya. Rasakan pula semangat yang membara dalam setiap desah napasnya. Tak ada resah, karena hanya gairah yang ada demi sebuah asa. Selalu, saat engkau lelah, berkacalah kepada mereka yang bekerja demi sebuah asa serta cita-cita penghidupan. Merekalah si Penggugah itu. Sahabat, Berilah mereka sebuah asa, pengharapan hidup yang sederhana.

Sebuah Penyemangatan..
Perhatikanlah gerak langkah itu. Bukankah kuat langkah kedepan itu dimulai dari ayunan kebelakang. "Bersabarlah, Kamu pasti bs berjuang dinegeri seberang nanti" berkata hati kepada diri, mencoba menyemangati. Semoga Saja, Amiin.

Kala Ngantuk Tak Kunjung Tiba..
Saat jiwa tak dapat beristirahat dalam peraduannya. Lantunan ayat suci pun menemaniku dipekatnya malam ini. Hening, Tenang, Sedih Bergabung menjadi satu kesatuan yang menyemburat bak angin yg menenangkan. Tersadar, Semoga hari-hari esok memberi makna yg baik.

Sabtu Pagi..
Fajar menyingsing di sabtu ini. Membawa harapan tiada henti. Waktupun terlewatkan silih berganti. Semoga semuanya kian berarti nanti.

Muhasabah Diri..
Malam yang kelam, gelap, pekat. Layaknya diriku yang penuh kehinaan, kemungkaran, kemunafikan, dan kealpaan yang selalu berulang. Mewarnai rona hidup dan kehidupanku. Allah dengan penuh kepasrahan. Tenggelamkan hamba dalam samudra ampunanMu. Agar hidup dan mati hamba ada dalam dekapanMu. Ya Rabb, Maafkan Hamba.

Embun Pagi..
Resapilah makna embun pagi itu. Kelak kau akan temukan keabadian.

Makna Hakikat..
Setiap kehidupan memiliki hakikat yang kuat. Namun, kita saja yang serìng melemahkannya.

Peralihan Fase Kelima..
Tatapilah hari yang bergejolak itu. Tidakkah kau sadar perubahan fase itu semakin dekat. Fase dimana Keadilan dan Kesejahteraan senyum menyapa. Namun, Jembatannya penuh isakan tangis serta penumpahan darah. Sahabat, BERSIAP SIAGALAH.

Fase Baru..
Sahabat, Bersiaplah menyambut fase baru itu. Yang dengannya isak tangis tak tertahankan. Kucuran darah bak keran terbuka yang tak bisa diberhentikan. Namun dibalik itu, Keadilan dan kesejahteraan hadir menyapa. Yuk siapkan diri.

Kala Ketenangan Terusik Tangan-Tangan Kotor..
Air tenang itu suatu waktu bergejolak. Panik, Mencekam!. Ribuan jiwa mengerang, merintih dan meratap. Sementara diatas sana, beribu pula mata teduh yg bersedih. Menetes, luruh ke bumi.

Ikhlas dan Tulus..
Sahabat, jika kita bersabar, janganlah supaya kita ingin disebut penyabar. Jika kita berjuang, janganlah supaya kita ingin disebut pejuang. Jika kita berderma, janganlah supaya kita disebut dermawan. Sungguh Sahabat, lakukanlah setiap tindakan yang kita lakukan itu demi keridhoan Allah semata. IKHLAS DAN TULUSLAH.

Kala Terbangun..
Sunyi senyap luruh entah kemana. Berubah, Jiwa terbangun menuju peraduannya. Adakah hari ini penuh makna?. Dan adakah tampak lg sunyì senyap itu. Duhai Jiwa, merenunglah.

Keterbuaian..
Semilir angin itu masuk dalam gumpalan. Melenakan, bahkan banyak jiwa yang tergiring didalamnya. Ya Rabb, Istiqomahkanlah hati ini dlm naungan ridho dijalanMu Ya Rabb. Semoga mereka mengerti disetiap kata-kata dan maksud yg terucap dr lisan tak bertulang ini. Amiin.

Bulan..
Bulan. Duhai sungguh indah dikau bersemayam diatas sana. Membuat semua insan ingin pula meraihnya. Namun, bulan tidaklah berjarak sejangkauan tangan. Lalu mengapa tdk dinikmati saja cahayanya. Yang bersinar lembut dengn kemolekan memukau..Seraya tafakur bertasbih kepadaNya. Subhanallah.

1 komentar: