Pages

Jumat, 27 Agustus 2010

Mother...

SEAMO - Mother

Hi Mother, Haikei, genki ni shitemasuka?
Saikin renraku shinakute gomen Boku wa nantoka yattemasu

Chiisana karada ni chiisana te Shiraga mo majiri Marukunatte
Shikashi boku ni wa Nani yori mo ookikute Dare yori mo tsuyokute
Sasaete kureta kono ai Dakara kodomo ni mo tsutaetai

Chikaku ni iru to iradatsu kuse ni Tooku ni iru to sabishiku kanji
Anata wa sonna sonzai Donna mondai mo Mi wo kezutte kaiketsu suru
Soshite Boku no shitteru dare yori mo Ichi-ban gamandzuyoku TAFU desu
Itsumo massaki ni ki ni suru Jibun janaku boku no karada de

Suiji sentaku Souji ni ikuji Amatta jikan sara ni shigoto shi
Ichi-ban hikui basho ni aru mono shika MotomenakattanoAnata yo
Atarimae sugi wakaranakatta Hitori de kurashi hajimete wakatta
Anata no sugosa Taihensa Sore wo omoeba Kyou mo boku ganbareru sa

Chiisana karada ni chiisana te Shiraga mo majiri Marukunatte
Shikashi boku ni wa Nani yori mo ookikute Dare yori mo tsuyokute
Sasaete kureta kono ai Dakara kodomo ni mo tsutaetai

"Ashita asa shichi-ji ni okoshite" to itte
Anata jikan doori ni okoshite kurete
Shikashi Rifujin na boku wa
Neboke nagara ni iu kotoba wa "Urusee!"
Konna kurikaeshi no RUUTIN Iyana kao hitotsu sezu ni
Anata Mainichi okoshite kureta
Donna mezamashi yori atatakaku seikaku datta

Sore de mo aru hi Gakkou wo ZURUyasumi "Ikitakunai" to ii
FUton kara ichido mo denu boku mae ni Kao wo ryoute de ooikakushi
Oogoe agete naita Boku mo kanashikute naita
Sono toki boku wa "Nante baka na koto wo shitan da" to jibun semeta

Chiisana karada ni chiisana te Shiraga mo majiri Marukunatte
Shikashi boku ni wa Nani yori mo ookikute Dare yori mo tsuyokute
Sasaete kureta kono ai Kanshashitemasu My Mother

Kodomo ni sakidattareru hodo Tsurai koto nante Kono yo ni nai no dakara
Tatta ichi-byou de mo Anata yori nagaku ikiru koto Kore dake wa mamoru
Kore dake wa

Anata no kodomo de yokatta Anata ga boku no haha de yokatta
Itsu made mo kawaranai Zutto zutto kawaranai
Boku wa anata no ikiutsushi dakara

Chiisana karada ni chiisana te Shiraga mo majiri Marukunatte
Shikashi boku ni wa Nani yori mo ookikute Dare yori mo tsuyokute
Sasaete kureta kono ai Dakara kodomo ni mo tsutaetai

Zutto boku no haha de ite Zutto genki de ite
Anata ni wa mada shigoto ga aru kara Boku no oyakoukou uketoru shigoto ga

---)I(---

Hai Ibu, Ibu yang terhormat, apa kabar?
Maaf aku tidak menghubungimu akhir-akhir ini, aku baik-baik saja...
Tubuh mu kecil dan begitu juga tangan mu
Rambut putih yang bercampur dan ibu telah tumbuh lebih ramah
Tapi bagiku kau masih lebih besar dari apa pun, lebih kuat dari siapa pun
Aku ingin menceritakan anak-anak saya tentang cinta yang mendukung saya

Meskipun saya tumbuh sabar saat aku di dekatmu
Ketika ibu jauh dari aku, aku tumbuh kesepian
Itu yang kau berikan padaku, Engkau dapat memotong masalah dan memecahkannya
Dan engkau memiliki kesabaran yang lebih dan ketangguhan
Engkau selalu peduli terhadap kesejahteraan aku sebelum engkau sendiri

Memasak, mencuci pakaian, membersihkan, membesarkan anak
Engkau bahkan bekerja di setiap waktumu
Engkau hanya akan membutuhkan hal-hal dari tempat terendah
Aku tidak mengerti meskipun begitu jelas
Barulah aku mulai hidup dengan diriku sendiri bahwa aku mengerti
Setiap kali saya memikirkan berapa banyak yang telah engkau capai
Dan betapa sulitnya pasti, aku merasa seperti aku bisa mencoba tuk yang terbaik hari ini

Aku akan berkata, "Bangunkan aku di jam 7"
Dan kau akan membangunkan aku tepat waktu
Tapi aku akan menjadi tidak adil untukmu
Dan mengucapkan kata-kata "diam" ketika aku masih setengah tertidur
Ini adalah rutin harian
Wajahmu tidak pernah terlihat lelah
Dan membuat aku terbangun setiap hari
Lebih hangat dan lebih tepat dari pada jam alarm

Tapi kemudian suatu hari aku membolos sekolah dan berkata, "Aku tidak ingin pergi"
Aku tidak akan meninggalkan futon-ku dan kau berdiri di depanku
Engkau menyembunyikan wajah dengan kedua tangan dan menangis keras
Aku juga merasa sedih dan menangis
Pada waktu itu aku menyalahkan diriku bertanya-tanya, "Bagaimana mungkin aku bisa begitu bodoh?"

Tubuhmu kecil dan begitu juga tanganmu
Rambut putih dicampur dalam dan Anda telah tumbuh lebih ramah
Tapi bagiku kau masih lebih besar dari apa pun, lebih kuat dari siapa pun
Aku mengucapkan terima kasih untuk cinta yang telah diberikan ibu kepada saya

Aku tahu tidak ada yang lebih menyakitkan di dunia
Dari orang tua mereka yang mengubur anak
Jadi aku akan memastikan itu tidak pernah terjadi
Bahkan jika aku hanya tinggal satu detik lebih lama darimu
Aku akan memastikan itu

Aku senang menjadi anakmu
Aku senang kau ibuku
Semuanya tidak akan pernah berubah
Ini tidak akan pernah berubah sepanjang waktu
Karena aku sangat tau ibu

Jadilah ibu saya selamanya
Selamanya
Engkau masih memiliki satu pekerjaan yang tersisa untukmu melakukannya
Dan itu menerima cinta anakmu dan hormat untukmu

download Lagu: disini

Kamis, 26 Agustus 2010

PAMERAN PENDIDIKAN JEPANG 2010...

Hari / Tanggal :Sabtu, 2 Oktober 2010

Jam : 10:00 - 16:00(tentative)

Tempat : Lower Lobby Jakarta Convention Center, Balai Sidang Jakarta Jl. Gatot Subroto - Jakarta

Hari / Tanggal :Minggu, 3 Oktober 2010

Jam : 11:00 - 17:00(tentative)

Tempat : Grand Ball Room Sheraton Hotel Surabaya, Jl. Embong Malang 25-31 Surabaya 60261

Pameran Pendidikan Jepang 2010 di ikuti oleh Universitas dan Sekolah dari Jepang, berikut adalah lembaga yang akan hadir baik di Jakarta maupun di Surabaya.

JAKARTA

37 Universitas : Hokkaido University, Tohoku University, Shizuoka University, Gifu University, Kyoto University , The University of Tokyo, Yokohama National University, Kagawa University, Kyushu University, Kumamoto University, The University of Tokushima, Yamaguchi University, Toyohashi University of Technology, Japan Advanced Institute of Science and Technology, Kanazawa University, Kokushikan University, Sofia University, Teikyo University, Waseda University, Ritsumeikan University, Ritsumeikan Asia Pacific University, Kyoto Seika University, Meiji University, Doshisha University, Ryukoku University, Kansai University

11 Lembaga Bahasa Jepang : Aoyama International Education Institute Japanese Language Center, College of Business and Communication, Shinjuku Japanese Language Institute, I.C. Nagoya, Meros Language School, Inter-Cultural Institute of Japan, Tokyo Central Japanese Language School, Tokyo World Language Academy, Yokohama International Education Academy, TOPA 21st Century Language School, Human Academy Japanese Language School

SURABAYA

22 Universitas : Hokkaido University, Tohoku University, Gifu University, Yokohama National University, Kagawa University, Kyushu University, Kumamoto University, The University of Tokushima, Yamaguchi University, Toyohashi University of Technology, Japan Advanced Institute of Science and Technology, Kokushikan University, Sofia University, Waseda University, Ritsumeikan Asia Pacific University, Kyoto Seika University, Meiji University, Kansai University

4 Lembaga Bahasa Jepang : Yokohama International Education Academy, Shinjuku Japanese Language Institute, I.C. Nagoya, Aoyama International Education Institute Japanese Language Center

Selain konsultasi dengan peserta dari Universitas / Lembaga Pendidikan Bahasa Jepang, para pengunjung juga dapat berkonsultasi dengan JASSO, PERSADA dan Kedutaan Besar Jepang atau Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya. Seminar juga akan di selenggarakan di ruangan yang berbeda.

Selain itu, bagi pecinta budaya Jepang, akan ada juga stand pengenalan budaya Jepang. The Japan Foundation, Jakarta akan mengajak peserta mendalami dan mengenal budaya Jepang. Kegiatan Pameran ini juga akan di meriahkan workshop Origami langsung dari Jepang selain itu akan ada pula workshop Shodo(Calligraphy). Untuk pengunjung di Surabaya, akan ada upacara minum teh yang dapat di ikuti oleh pengunjung. Selain itu juga ada kegiatan lainnya yang tidak kalah menarik.

Jangan dilewatkan kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh JASSO dan PERSADA. Pameran ini di dukung oleh Kedutaan Besar Jepang di Indonesia dan Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya serta bekerjasama dengan The Japan Foundation, Jakarta.

Sumber: www.jasso.or.id

Jumat, 06 Agustus 2010

Si Pencari Cinta...

“Cinta. Dimanakah gerangan dikau berada? Adakah pada bintang yang terang, kelembutan rembulan atau mentari yang perkasa? Tidak! Karena cinta itu hanya ada pada kening yang bersujud dan jiwa yang pasrah”

Alkisah di suatu zaman, hidup seorang lelaki yang mencari cinta, namanya Arjuna. Saking ngebet-nya, gunung tertinggi didaki, isi bumi dijelajahi, lautanpun diarungi, hanya untuk mencari tempat berlabuh, yaitu wanita. Nggak peduli gunung, bumi, lautan, alam semesta ini punya siapa, main grasak grusuk aja. Disetiap tempat Arjuna berkata, “Wahai wanita, cintailah aku.” Ih… nih anak, malu-maluin banget! Masa’ sih sampe’ segitu-gitunya. Ya…, namanya juga Si Pencari Cinta. Gile beneer nih Arjuna.

Di kisah yang lain, seorang pemuda Ibrahim juga mencari cinta. Saat malam telah mendekap erat petang, tampak sebuah bintang. Tapi tak lama kemudian sang bintangpun tenggelam.
“Aku tak menyukai yang tenggelam,” katanya.

Matanya lantas beralih menatap rembulan yang bersinar indah penuh kelambutan. Namun, rembulanpun hanya sesaat, lalu tersipu malu dibalik kelam awan. Perlahan, bulir embun diujung daun mengawali pagi. Sebentar kemudian keperkasaan mentari menerangi jagad raya ini.
“Inikah dia yang kucari?” tanyanya pula.

Bukan! Bukan itu, karena mentaripun bersujud, lalu merunduk bersembunyi.

Cinta…
Bukankah begitu banyak manusia-manusia didunia ini yang mencari cinta. Ada yang kelak menjadi seorang pahlawan sehingga namanya selalu dikenang sepanjang zaman. Namun ada pula akhirnya harus menjadi pecundang yang diperbudak cinta. Jelas, tentu ada bedanya antara seorang Arjuna dengan Ibrahim ‘alaihi salam yang namanya termaktub indah dilembaran suci Al-Qur’an.

Arjuna mencari cintanya tanpa tedeng aling-aling, nggak peduli sana-sini, jumpalitan tak karuan, hanya untuk mencari cinta wanita. Apakah salah kalau Arjuna mencari cinta? Cinta memang sebuah fitrah yang dianugerahkan oleh Sang Pemilik Cinta. Tapi apa iya harus seperti itu? Masa sih akal, nalar dan pikiran sampai nggak jalan, bahkan hingga melebihi cintaNya! Waduh

Bayangkan, alangkah indahnya sebuah kisah sejati yang pernah terjadi didunia ini. Cinta seorang pemuda yang tak pernah pudar setelah ia mengenal dan mengetahui siapa yang patut menerima cintanya. Ia mengenal, mengagumi lantas jatuh hati kepada Sang Pencipta. Karena itu yang dicintaipun berkenan menyambut cintanya, bahkan menjadikannya sebagai khalilullah.

Cintanya bukanlah cinta yang penuh kepalsuan, emosi apalagi sekedar birahi. Namun cinta yang berkilauan laksana mutiara, murni hanya kepada Rabb seluruh jagat raya ini. Mengalir denyut nadi, helaan nafas serta aliran darah untuk tunduk dan patuh pada titah Illahi Rabbi. Cinta yang mestinya terpatri pada seiap hati seorang manusia, yakni cinta kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasalam dan jihad di Jalan-Nya.

Bahkan, tak kalah indah pula kisah cinta banyak manusia yang tak pernah ada dalam sejarah sehingga mereka digelar “manusia-manusia langit”.

Tidaklah ingat kepada seorang Sumayah binti Khayyath, yang siap menjadi syahidah pertama dalam sejarah Islam demi mempertahankan akidah yang dicintainya. Atau, Ali bin Abi Thalib yang rela “pasang badan” menggantikan Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasalam, padahal maut telah tampak di depan mata dan siap mencabut jiwanya? Atau Abu Bakar Ash Shiddiq yang tak kalah ikhlas hingga tangan dan kakinya dipatuk binatang berbisa saat berdua dengan seseorang yang dicintainya? Ia tak ingin tubuh kekasih yang dicintai dan dikasihinya itu sampai teluka.

Indah…
Sungguh teramat indah kisah-kisah pencari cinta yang mencari lalu tulus mencintai kekasih yang dicintai. Sebuah cinta sejati dan hakiki yang kelak mendapatkan Ridha Ilahi Rabbi.
Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala menjadikan kita sebagai hamba-hamba yang selalu mendambakan cinta, serta keridhaan kepada-Nya. Insya Allah.

Salam Sapa Para Pencinta_Yudhistira Pembelajar

Rabu, 04 Agustus 2010

Kumpulan Syair Pendek Ku... (Part 5)

Harapan Pagi Hari..
Kini pagi menyapa tatkala rembulan mulai lenyap. Burung camarpun bernyanyi dengan kicaunya. Membagunkan jiwa-jiwa yang tertidur pulas melata. Inikah hari baru yang melantunkan syair-syair indah merdu terdengar. Dengan kata selamat pagi yang terucap lugu. Semoga tak ada lagi halangan yang memburu.

Mimpi dan Hari Ini..
Setiap kita lahir membawa berjuta impian. Cerminan kita sekarang adalah eksistensi perbuatan kita yang dahulu. Cerminan kita yang akan datang adalah eksistensi perbuatan kita di hari ini. Mari bersama mewujudkan mimpi.

Untuk Sahabat..
Ketahuilah wahai sahabat. Ada dan tidak adanya kita dalam barisan para pejuang tidak akan menghalangi fase kebangkitan peradaban Islam kelak. Namun, apakah kita hanya puas menjadi penonton saja? yg hanya bisa berteriak salah dan benar saja..Yuk benar dlm berjuang, dan berjuang dlm kebenaran.

Angin..
Janganlah kita menjadi buih yang pecah apabila melanda pantai, tetapi jadilah angin yang sanggup melahirkan gelombang. Tak terlihat namun energinya terasakan dan menyejukkan.

Lukisan Dunia..
Cinta dan air mata adalah pena lukisan dunia. Silih berganti mengharu-biru perjalanan manusia. Namun, Akankah cinta dan air mata dapat bersatu padu menyongsong sebuah keindahan. Sehingga hari-haripun kian indah tersenyum.

Hanya Jiwa..
Hanya jiwa yang mengerti jiwanya. Hanya Jiwa yang sadar dapat mengerti jiwanya. Bahwa jiwa tidak selamanya didunia. Bahwa usia telah berkurang dalam duniany.

Sapa Pagi..
Pengembara yang berhasil ialah iy yg mampu mempersiapkan perbekalannya dengan baik. Selamat berjuang dgn mulia dihari ini duhai sahabat. Tuk suatu masa yg tak akan sirna.

Bias..
Tak biasanya jendela itu terbuka kembali. Hilir mudik biasnya seolah pergi menjauhi. Bila sudah begitu jendela itu menjadi tak terkendali. Dan menjadi lupa kepada siapa harus tebuka dan terkunci.

Hakikat Cinta..
Cinta. Entah berapa banyak pahlawan yang tercipta karenanya, namun cinta juga kadang melahirkan para pecundang. Ia laksana kobaran api yg berasal dr setitik bara, menyuluh, namun dpt pula membakar. Apakah kt termasuk Pahlawan CintaNya?.

Salam Sapa Hari Ini..
Sahabat. Selamat berjuang untuk hidup secara mulia didunia hari ini. Mulia dipandangan manusia dan terlbh lagi mulia dipandangan Allah SWT, hingga kematian syahid menemui kita. Semoga hr ini penuh makna.

Yakinlah..
Yakinlah Sahabat. Tidak akan ada ketaatan karena kemaksiatan. Tidak akan ada perubahan karena ketidsk sungguhan. Tidsk aksn ada yang tergugah oleh dakwah karena ketidak jujuran dalam penyampaiannya. Yakinlah, Baik, Sungguh, dan Jujurlah.

Hakikat Waktu..
Hanya enam puluh ketukan. Jika satu ketukan itu bernilai satu detik. Benar-benar tak terasa, hingga akhirnya tak dimaknai.

Tetaplah Berbinar..
Kalaulah hujan itu penderitaan dan panas itu kebahagiaan, maka kita tetap memerlukan keduanya agar kita dapat melihat indahnya pelangi..Tetaplah berbinar, sekalipun langit runtuh esok hari.

Untukmu Sang Pemuda..
Wahai pemuda islam. Hendaklah kalian yakin akan eksistensi kalian. Mengetahui posisi kalian. Dan percayalah, bahwa kalian adalah para pewaris kekuasaan dunia. Kalian adalah pilar kebangkitan umat. Kalian adalah pengibar panji-panji Islam..Wahai Pemuda Islam. Bangkit, Raih Kemenangan.

Aliran Air..
Kita sering berfikir cukuplah hidup mengalir bagaikan air, tanpa sadar air hanya mengalir keTempat yang lebih rendah.

Kebenaran Itu Nyata..
Jalanlah pada bias tabir kebenaran. Maya atau nyata terlihat?. Benarlah, Jujur dan Sederhanalah dalam kebenaran. Ubah paradigma, karena Allah satu tujuan.

Cukup..
Saya tidak berharap sesuatu yang lebih dalam hidup ini. Cukuplah cukup menjadi bingkai kesederhanaan diri. Namun, langkah ini harus tetap terjejak. Kakipun harus terus terhembus terayun. Semoga Allah memberi saya kekuatan untuk terus kuat memikul beban dipundak. Berat namun indah diakhirnya. Amiin.

Usah Cemas Di Hari Tua...

Album : Kasih Sayang
Munsyid : Missile

Kau pancarkan cahaya
Menebarkan benih permata
Penerang setiap langkah
Menuju yang kuasa

Lelah yang tersimpan
Dan senyum yang kau tawarkan
Penuh kasih dan saying
Saat kau mampu dimasa yang silam

Reff :
Kini apalah daya
Usah kau basuh wajahmu
Shalatlah semampumu
Tuhan Maha Tahu

Nyenyakkan slalu tidurmu
Kupergi setelah bunga tidurmu tiba
Di hari yang telah dijanjikan Tuhan nanti

Kini hanya senyuman tanda kau bangga
Berlinang air mata
Tanda kau bahagia

Usah kau cemas di hari tua
Ku kan slalu bersamamu
Bersamamu

Download Lagu: disini

Selasa, 03 Agustus 2010

Do'a Qalbu...



Do'a Qalbu..

Dimalam penuh bintang
Diatas sajadah yang kubentang
Sedu sedan sendiri
Mengaduh pada Yang Maha Kuasa
Betapa naif diriku ini hidup tanpa ingat pada-Mu
Urat nadi pun tahu aku hampa

Dimalam penuh bintang
Dibawah sinar bulan purnama
Ku pasrahkan semua
Keluh dan kesah yang aku rasa
Sesak dadaku, menangis pilu
Saat ku urai dosa-dosaku
Dihadapan-MU, ku tiada artinya

Do'a qalbu tak bisa aku bendung
Deras bak hujan di gunung sahara
Hatiku yang gersang
Terasa oleh tenteram

Hanya Engkau yang tahu siapa aku
Tetapkanlah seperti malam ini
Sucikan diriku selama-lamanya

Do'a Qalbuku

Download Lagu: disini