Pages

Senin, 01 November 2010

Bahkan Malaikat Pun Terpekur Muram (Terhatur serimbun haru dan jutaan air mata untuk saudara-saudara ku di wasior, kepulauan mentawai dan Merapi)

“Air tenang itu suatu waktu bergejolak

Panik! Mencekam!

Ribuan jiwa mengerang, merintih dan meratap

Sementara diatas sana, beribu pula mata teduh yang bersedih

Menetes, luruh ke bumi”

Samudra bergejolak saat lempeng bertubrukan. Bumi pun tiba-tiba bergetar hebat, bagaikan ingin merekah. Tak lama, debur air yang senantiasa mesra mencium bibir pantai, kini bagaikan mengamuk membabi-buta. Bergulung-gulung melibas yang menghadang lajunya. Memaksa pepohonan dan bangunan untuk tunduk sujud kepada-Nya. Membuat kecut banyak hati yang selama ini mungkin lalai menyembah. Sementara jiwa yang bersih semakin tunduk akan kebesaran Allah azza wa jalla.

Ratusan tangan berusaha menggapai apa saja. Ratusan kaki pula mencoba berlari sekuat tenaga. Namun apalah daya, gelombang mahadasyat merampasnya dengan paksa. Lalu, direnggutnya orang-orang tercinta dari sisi mereka yang hanya mampu menatap pasrah. Sekejap, Mentawai itupun porak poranda.

Sementara di daerah lain luapan asap panas merenggus, membakar apa saja yang dilewatinya. Berbagai jiwapun sontak berlari sekuat tenaga tuk dapan menghindar darinya. Namun, tak sedikit pula yang kalah dan terbakar. Astaghfirullah.

Suasana hari yang biasanya ceria, kini berganti mencekam. Panik! Disana-sini hanya terdengar erangan, rintihan dan ratapan. Jutaan do’a seketika menghabur ke angkasa, suasananya bergemuruh membahana. Meremukkan ruang batin bagi setiap jiwa yang mendengarnya. Saat itu , sangkakala bagaikan telah ditiupkan. Gaungnya menyampaikan kabar tentang duka nestapa dan juga kematian.

Lantas…

Terpampanglah pemandangan yang kembali menyentak kesadaran. Ratusan mayat bergelimpangan dengan tubuh membengkak dan ada juga yang terpanggang. Tegeletak ditrotoar jalan, mengapung dipinggir sungai atau tersangkut dipepohonan. Ada pula yang tersembul dari setiap sudut rumah, terjepit direruntuhan, bahkan terkubur dalam tumpukan sampah. Bau tak sedap kemudian menyengat dari segala sudut arah. Aromanya mengundang lalat berdansa suka cita.

Banyak diantaranya anak-anak tanpa dosa. Wajah polosnya terlihat tersenyum bahagia, menanti saat harus dikebumikan dalam lubang-lubang besar. Secarcik kain using cukuplah sebagai pengganti kain kafan. Sementara yang masih hidup diam termangu. Lantas sambil berurai air mata tertatih tatih melangkah kecil mencari ayah dan bunda. Pun, tak tahu pula dengan masa depannya karena hidup kini sebatang kara.

Tampak juga disebuah sisi jalan, beberapa orang dewasa bahkan terlihat telah terguncang jiwanya. Sementara beribu wajah lainnya pias, didera katakutan. Mata kuyu, dan tubuhpun gemetar karena rasa lapar yang teramat sangat. Air bening tak usai beruah diwajah mereka, ditingkahi teriakan histeris menyayat hati siapa pun yang mendengar. Jutaan butir air mata itu seakan tak mampu menghapus rasa duka yang begitu mendalam. Bahkan, tetesannya tak akan dapat membersihkan lumpur dan debu kental dijalanan.

Mungkin butuh banyak waktu untuk melihat Wasior, Mentawai serta merapi pulih seperti sedia kala. Pun, entah kapan bisa terukir senyum diwajah mereka kembali, karena hari-hari yang nanti dilalui pasti semakin hening dan sepi. Tak aka ada lagi senandung buaian cinta yang dilantunkan ibunda untuk menghantar lelap buah hatinya. Keajaiban pula untuk mendengar kembali canda mesra istri-istri dan para suaminya. Mereka telah tiada, pergi untuk selama-lamanya. Rasanya hanya helaan napas berat yang terdengar atau bunyi tetesan butir air mata yang jatuh membasahi tanah.

Astaghfirullah…

Tak usah semaikan lara dihati, karena memang dirimu tak akan pernah sendiri. Lihatlah, bahkan dilangit malaikat pun terpekur muram dengan wajah sedih. Sepasang matanya yang teduh turut menangisi isi bumi.

Bernyanyi dan menarilah dengan riang gembira dialam sana. Ajak ananda tercinta bermain air di sungai-sungai kecil dan tenang. Biarkan tangan mungil mereka asyik menangkap ikan-ikan karena tak aka nada Tsunami atau letusan gunung berapi yang mencekam. Bacakan pula dongeng dan kisah kepahlawanan para pejuang dibawah pohon-pohon rindang. Jangan khawatir, takut dan resah, bukankanh disana kedamaiaan yang abadi setiap saat menyapa. Suasana pun pasti menyenangkan seperti yang selama ini engkau impikan.

Maka berbahagialah saudaraku.

Salam duka dariku untuk saudara-saudara seiman dan sebangsaku_Yudhistira Pembelajar

Sabtu, 16 Oktober 2010

Laksana Ragam Bunga...

“Duhai…

Sungguh indah taman bunga

Beragam kuntumnya menyemburatkan nuansa indah mempesona

Lalu mengapa engkau masih saja ingin mekar sendirian?

Marilah bersama, tentu keindahannya akan lebih menakjubkan”


Lihatlah betapa indahnya taman bunga. Beragam jenis warna dan bau wewangiannya ada disana. Ada yg merah, putih, kuning, ungu, dan lain sebagainya. Ada pula yang besar namun banyak juga yang kecil. Betapa Allah itu Maha Indah, dan menyukai keindahan dengan menciptakan taman bunga yang justru dari beragam hal berbeda. Berpadu menyemburatkan nuansa indah, menggoda mata untuk meliriknya.

Coba pula amati keindahan kuntum bunga yang sedang merekah. Mekar mewangi menengadahkan kelopaknya ke langit. Dengarlah simfoni alam yang mengalunkan tasbih dan tahmid, tatkala bulir-bulir embun diujung daun jatuh ke tanah. Rasakan juga kelembutan sinar mentari yang diselingi tiupan semilir angin.

Indah…

Semua begitu indah mempesona. Mengalunkan untaian senandung kesyukuran kepada Sang Pencipta.

Hmm…

Bukankah kehidupan kitapun laksana ragam bunga ditaman? Penuh dengan segala fitrah perbedaan. Namun, itulah yang membuat hidup ini menjadi penuh warna dan makna. Bahkan, mestinya sebuah perbedaan justru harus menjadi pelajaran. Tentang bagaimana kita menghadapi, dan memetik hikmah dari semua perbedaan yang terjadi.

Namun sayang…

Terkadang kita semua bukanlah laksana taman bunga yang dengan segala perbedaannya menimbulkan keindahan. Masing-masing kita seumpama sekuntum bunga yang ingin menyeruak sendirian. Berupaya agar kuntumnya saja yang terlihat cantik, indah dan menawan. Padahal, andaikan semua kuntum bunga itu mekar bersama, tentu akan menimbulkan keindahan yang lebih menakjubkan.

Betapa di zaman sekarang ini umat Islam sedang dalam kehinaan, sedangkan kita masih saja larut dengan kesibukan mempermasalahkan perbedaan kilafiyah, amanah, dan lain sebagainya. Bahkan, tak jarang hingga melepaskan ikatan tali persaudaraan. Kadang kita lupa dengan saudara kita sendiri yang juga berjuang untuk kemuliaan Islam. Buruk sangka dan saling menjatuhkan, sehingga yang terjadi adalah perpecahan.

Sesungguhnya, ide dan gagasan dakwah yang beragam itu adalah kekuatan. Semua akan menjadi sebuah gerakan terorganisasi, rapih, solid dan militan yang Insya Allah mengubah kondisi umat hingga tak ada lagi fitnah atas Islam. Menciptakan sebuah taman yang indah, dari beragam bunga, sehingga bukan kita saja yang menikmatinya. Namun, akan menjadi taman bunga yang mengundang semua orang dari segala penjuru dunia untuk bersama menikmati keindahannya.

Bukankah seorang mujahid Islam, Hasan al-Banna pun pernah mengatakan bahwa perbedaan itu bukan suatu kemustahilan. Tetapi yang diharapkan, walaupun mempunyai kepentingan sendiri, jangan sampai menutupi kepentingan bersama untuk menegakkan kalam Ilahi di muka bumi.

Antum ruhun jadidah tarsi fi ja-sadil ummah!

Kitalah ruh dan jiwa baru itu. Yang mengalir ditubuh umat, menghidupkan tubuh yang mati dengan Al-Qur’an. Siap menjadi anak-anak panah yang dilepaskan dari sebuah busur, pedang-pedang tajam untuk menebas musuh, atau laksana dahsyatnya bulir peluru yang ditembakkan dan melaju.

Wujudkan seluruh kemampuan untuk kemuliaan Islam hingga jihad fi sabilillah menemui kita. Karena setiap dirimu pun laksana sekuntum bunga dari sekian banyak ragam bunga didunia. Tumbuh dan merekahlah dengan khas wewangianmu. Sirami selalu dengan akidak dan akhlak terbaik hingga tiba saatnya kita bersama menghiasi dunia ini dengan keindahan ajaran Islam.

Kemenangan itu akan tiba, percayalah!

Semoga tak aka ada lagi diantara kita yang merasa jamaahnya saja yang terbesar, paling benar, terbanyak pengikutnya atau telah banyak berbuat untuk Islam. Siapkan diri, rapatkan barisan, luruskan shaf, rajut ukhuwah Islamiyah diantara kita.

Siapa pun engkau, apa pun namanya dirimu, jangan pedulikan. Karena, yang terpenting kita semua adalah bunga-bunga Islam yang siap menyebarkan wanginya ke segala penjuru dunia.

Galang persatuan, bersama tegakkan al-Islam.

Salam Persatuan_Yudhitira Pembelajar

Allahu Akbar!!! \^.^

Senin, 06 September 2010

Sejarah Jepang...

Sejarah Jepang bermula dari jaman Jomon + 10750 tahun sebelum masehi berlanjut dengan jaman Yayoi (BC 300 – AD 300), jaman Nara (abad ke-7 s.d abad ke-8), jaman Heian (abad ke-9 s.d. abad ke-12) Kamakuro (abad ke-12 s.d. abad ke-14), Muromachi (abad ke-14 s.d. abad ke-16) Azuchi-Momoyama (abad ke-15 s.d. abad ke-16), jaman Edo (abad ke-16 s.d. abad ke-19), Meiji (1868 – 9111), Taisho (1912 – 1925), Showa (1925 – 1988) dan dewasa ini adalah periode Heisei yang diawali dengan wafatnya Kaisar Hirohito pada bulan Januari 1998 dan naik tahtanya Kaisar Akihito yang dinobatkan pada bulan Nopember 1990.

Dalam perjalanan sejarahnya Jepang pernah mengadakan pembarahuruan budaya secara besar-besaran, yaitu dengan meniru berbagai pranata dan budaya Cina di tahun 645. Pembaharuan ini dikenal dengan pembaharuan Taika. Antara abad ke-7 sampai dengan abad ke-9, Jepang banyak mengirim pemuda-pemudanya untuk belajar di negeri Cina. Di jaman Heian Jepang mulai menciptakan berbagai budaya yang khas Jepang dengan menggunakan rujukan-rujukan dari Cina. Salah satu budaya 29 ciptaannya yang cukup penting adalah tulisan Kana. Pada periode Edo, Jepang menutup diri dari segala pengaruh asing untuk selama kurun waktu +3 abad, kecuali Cina dan Belanda selama masa isolasi ini tidak ada yang diperkenankan masuk ke Jepang, begitu pula sebaliknya orang Jepang tidak diperbolehkan ke luar Jepang.

Pada tahun 1854 ketertutupan Jepang ini berhasil didobrak oleh Amerika dan sejak 1868 mulailah pembaharuan Jepang lagi yang dilakukan secara besar-besaran pula. Pembaharuan ini dikenal dengan sebutan Restorasi Meiji. Berbeda dengan pembaharuan Taika, dalam pembaharuan Meiji kiblat Jepang diarahkan pada Eropa terutama Jepang berusaha meniru Jerman, berusaha menjadikan diri menjadi sebuah negara yang kuat dan kaya. Usaha ini berhasil, namun di dalam perang dunia ke-2 Jepang mengalami kekalahan dan sejak itu Jepang mulai berkiblat ke Amerika.

Pemerintahan
Pada tahun 1890 DIET (parlemen) kekaisaran dibentuk dan dengan demikian Jepang merupakan negara pertama di Asia yang menerapkan politik parlementer. Meskipun demikian, Majelis Tinggi atau House of Peers dari DIET Kekaisaran terdiri dari wakil-wakil kelas istimewa,
khususnya kaum bangsawan. Sementara itu Jepang tetap merupakan sebuah monarki absolut dengan kedaulatan berada di tangan Kaisar. Baru pada bulan November 1946 ketika konstitusi yang sekarang diumumkan secara resmi, kedaulatan beralih ke tangan rakyat dan diberlakukan sistem pemerintahan demokratis. Dewasa ini kedudukan Kaisar adalah sebagai lambang negara, sementara DIET adalah organ tertinggi pemerintahan.

30 Sistem yang berlaku sekarang berdasarkan pembagian kekuasaan pemerintah menjadi tiga bagian, yaitu Legislatif, Eksekutif, dan Yudikatif yang bertindak mengawasi dan mengimbangi satu sama lainnya.

Pemerintahan daerah di tingkat prefektur (ken), setara dengan provinsi di Indonesia, berpusat pada gubernur dan DPRD dari masing-masing 47 prefektur. Gubernur dan para anggota DPRD dipilih langsung oleh penduduk prefektur yang bersangkutan. Sistem pemerintahan daerah kota
besar, kota dan desa berada di bawah pemerintahan daerah prefektur yang bersangkutan.



Rabu, 01 September 2010

From Indonesia With Love, Buka Puasa Berbagi Cinta di Mesjid Fukuoka...

Marhaban ya Ramadhan…

From Indonesia with love

Set of menu: fried chicken with pineapple sauce, meat tofu, spicy quail eggs, cabbage-sausage and paprika sauté, spicy potato-shrimp and grapes
Kids menu : Ebi fry, chicken satay, meat roll, boiled edamame and vegetable spaghetti
Snack menu : fried spring roll, fruit pudding, palm sugar cake.

Begitulah kalimat pada tempelan manis dengan pembatas tulisan merah jambu, menghiasi kotak-kotak makanan untuk buka puasa di mesjid Fukuoka hari ini. Kerjasama Lillahi Taala yang dipersembahkan oleh muslim-muslimah di Fukuoka dan Iizuka, untuk saudara kita yang berpuasa di negeri samurai ini.

Tim Indonesia kebagian menyajikan makanan untuk grand-iftar minggu pertama. Alhamdulillah diberi kesempatan awal. Bukankah untuk melakukan amalan semakin cepat semakin baik, seperti sabda Rasulullah SAW.

Tahun ini adalah tahun kedua, kami bisa menikmati buka puasa bersama di mesjid An-Nour, Fukuoka yang berdiri april 2009 lalu. Satu-satunya mesjid di pulau Kyushu – Jepang. Dan tahun ini, ramadhan tiba pada puncak musim panas.

Belakangan, banyak laporan di televisi tentang orang Jepang yang masuk rumah sakit karena heat stroke. Ya Allah, berikanlah kami kekuatan lahir batin sehingga sempurna ibadah puasa kami kali ini. Amin..

Tanpa terhalang panas yang mengeringkan tenggorokan, tepat pukul dua, waktu yang disepakati untuk membungkus makanan, ibu-ibu muslimah dari daerah Ito dan daerah Hakozaki sampai di mesjid lantai 3. Maklum, kebanyakan kami adalah mahasiswa Universitas Kyushu, dan kampus terbesarnya ada di daerah Ito dan Hakozaki, tentunya selain di daerah Chikushi dan Ijiri.

Bahkan ada juga seorang muslimah, dengan semangat 45 menyetir sendiri mobil dari rumahnya di Yukuhashi yang berjarak 2,5 jam dari Fukuoka, demi mempersembahkan saus nanas asam manisnya. Gong persiapan untuk membungkus makanan sudah dipukul. Di tangan ibu-ibu solihah itu, 350 box makanan dewasa sudah siap sebelum pukul lima.

Sedikit lain dengan ramadhan lalu, muslim-muslimah Indonesia di Iizuka ikut andil dalam grand iftar di mesjid kesayangan kami. Iizuka adalah kota tetangga Fukuoka yang dapat ditempuh dalam waktu 1 jam dengan mobil.

Di Iizuka terdapat salah satu universitas papan atas Jepang yaitu Kyushu Institute of Technology. Banyak mahasiswa Indonesia yang sedang menuntut ilmu di sana. Selain pelajar, ada juga beberapa orang Indonesia yang bekerja di perusahaan IT di Iizuka. Dan dari ibu-ibu Iizuka, 150 box makanan cantik untuk anak-anak, dengan menu yang menggiurkan seperti yang tertera diatas telah disiapkan.

Adzan maghrib bergema, dan semua bergulir dengan sempurna. Distribusi gelas dan minuman, dilanjutkan snack kami yang dilahap tak tersisa. Selepas sholat maghrib, box-box makanan mulai dibagi, diiringi teriakan-teriakan kecil dan tangisan balita.

Alhamdulillah banyak yang datang, sehingga banyak pula yang tidak kebagian tempat di lantai 3. Alhasil, setiap anak tangga dari lantai 2 ke lantai 3 penuh dengan orang yang menikmati bukanya. Mereka menikmati sajian kami dengan nikmat. Alhamdulillah…

Semua berjalan dengan semestinya, meski sedikit banyak ada desakan ibu-ibu menuju kotak makanan karena anaknya tidak kebagian makanan. Dalam hati saya bergumam, sehari lapar karena tidak makan dan minum. Kemudian kami dikumpulkan jadi satu dalam mesjid yang kapasitasnya jauh lebih kecil dibandingkan pengunjungnya. Membuat suasana menjadi semakin panas, karena hawa di luar memang panas.

Menjadikan suasana sedikit tidak terkendali, ketika banyak ibu bingung anaknya tidak kebagian box makanan anak. Lantas, bagaimana dengan alam barzah nanti, ketika kami dikumpulkan di padang Mahsyar. Ya Allah ampunilah dosa kami.

Kami baru sadar bahwa box makanan anak masih banyak di lantai bawah. Alhamdulillah semua bisa segera diatasi. Jazakumullah kepada bu Ira umar sebagai koordinator grand iftar kali ini, kepada ibu-ibu muslimah Iizuka, juga semua ibu-ibu muslimah Fukuoka tersayang.

Tidak lupa pada bapak-bapak muslim Fukuoka dan Iizuka yang kebagian logistik, antar jemput, angkut-angkut dan bersih-bersih. Terima kasih dan terima kasih. Semoga Allah membalas amal kita dengan kebaikan yang jauh lebih indah dari yang kita bayangkan. Amin ya robbal alamin.

(Kiriman Sri Fatmawati; Penulis adalah dosen ITS-Surabaya yang sedang menempuh S3 di Kyushu University - Fukuoka, Jepang)

Sumber: www.eramuslim.com

Jumat, 27 Agustus 2010

Mother...

SEAMO - Mother

Hi Mother, Haikei, genki ni shitemasuka?
Saikin renraku shinakute gomen Boku wa nantoka yattemasu

Chiisana karada ni chiisana te Shiraga mo majiri Marukunatte
Shikashi boku ni wa Nani yori mo ookikute Dare yori mo tsuyokute
Sasaete kureta kono ai Dakara kodomo ni mo tsutaetai

Chikaku ni iru to iradatsu kuse ni Tooku ni iru to sabishiku kanji
Anata wa sonna sonzai Donna mondai mo Mi wo kezutte kaiketsu suru
Soshite Boku no shitteru dare yori mo Ichi-ban gamandzuyoku TAFU desu
Itsumo massaki ni ki ni suru Jibun janaku boku no karada de

Suiji sentaku Souji ni ikuji Amatta jikan sara ni shigoto shi
Ichi-ban hikui basho ni aru mono shika MotomenakattanoAnata yo
Atarimae sugi wakaranakatta Hitori de kurashi hajimete wakatta
Anata no sugosa Taihensa Sore wo omoeba Kyou mo boku ganbareru sa

Chiisana karada ni chiisana te Shiraga mo majiri Marukunatte
Shikashi boku ni wa Nani yori mo ookikute Dare yori mo tsuyokute
Sasaete kureta kono ai Dakara kodomo ni mo tsutaetai

"Ashita asa shichi-ji ni okoshite" to itte
Anata jikan doori ni okoshite kurete
Shikashi Rifujin na boku wa
Neboke nagara ni iu kotoba wa "Urusee!"
Konna kurikaeshi no RUUTIN Iyana kao hitotsu sezu ni
Anata Mainichi okoshite kureta
Donna mezamashi yori atatakaku seikaku datta

Sore de mo aru hi Gakkou wo ZURUyasumi "Ikitakunai" to ii
FUton kara ichido mo denu boku mae ni Kao wo ryoute de ooikakushi
Oogoe agete naita Boku mo kanashikute naita
Sono toki boku wa "Nante baka na koto wo shitan da" to jibun semeta

Chiisana karada ni chiisana te Shiraga mo majiri Marukunatte
Shikashi boku ni wa Nani yori mo ookikute Dare yori mo tsuyokute
Sasaete kureta kono ai Kanshashitemasu My Mother

Kodomo ni sakidattareru hodo Tsurai koto nante Kono yo ni nai no dakara
Tatta ichi-byou de mo Anata yori nagaku ikiru koto Kore dake wa mamoru
Kore dake wa

Anata no kodomo de yokatta Anata ga boku no haha de yokatta
Itsu made mo kawaranai Zutto zutto kawaranai
Boku wa anata no ikiutsushi dakara

Chiisana karada ni chiisana te Shiraga mo majiri Marukunatte
Shikashi boku ni wa Nani yori mo ookikute Dare yori mo tsuyokute
Sasaete kureta kono ai Dakara kodomo ni mo tsutaetai

Zutto boku no haha de ite Zutto genki de ite
Anata ni wa mada shigoto ga aru kara Boku no oyakoukou uketoru shigoto ga

---)I(---

Hai Ibu, Ibu yang terhormat, apa kabar?
Maaf aku tidak menghubungimu akhir-akhir ini, aku baik-baik saja...
Tubuh mu kecil dan begitu juga tangan mu
Rambut putih yang bercampur dan ibu telah tumbuh lebih ramah
Tapi bagiku kau masih lebih besar dari apa pun, lebih kuat dari siapa pun
Aku ingin menceritakan anak-anak saya tentang cinta yang mendukung saya

Meskipun saya tumbuh sabar saat aku di dekatmu
Ketika ibu jauh dari aku, aku tumbuh kesepian
Itu yang kau berikan padaku, Engkau dapat memotong masalah dan memecahkannya
Dan engkau memiliki kesabaran yang lebih dan ketangguhan
Engkau selalu peduli terhadap kesejahteraan aku sebelum engkau sendiri

Memasak, mencuci pakaian, membersihkan, membesarkan anak
Engkau bahkan bekerja di setiap waktumu
Engkau hanya akan membutuhkan hal-hal dari tempat terendah
Aku tidak mengerti meskipun begitu jelas
Barulah aku mulai hidup dengan diriku sendiri bahwa aku mengerti
Setiap kali saya memikirkan berapa banyak yang telah engkau capai
Dan betapa sulitnya pasti, aku merasa seperti aku bisa mencoba tuk yang terbaik hari ini

Aku akan berkata, "Bangunkan aku di jam 7"
Dan kau akan membangunkan aku tepat waktu
Tapi aku akan menjadi tidak adil untukmu
Dan mengucapkan kata-kata "diam" ketika aku masih setengah tertidur
Ini adalah rutin harian
Wajahmu tidak pernah terlihat lelah
Dan membuat aku terbangun setiap hari
Lebih hangat dan lebih tepat dari pada jam alarm

Tapi kemudian suatu hari aku membolos sekolah dan berkata, "Aku tidak ingin pergi"
Aku tidak akan meninggalkan futon-ku dan kau berdiri di depanku
Engkau menyembunyikan wajah dengan kedua tangan dan menangis keras
Aku juga merasa sedih dan menangis
Pada waktu itu aku menyalahkan diriku bertanya-tanya, "Bagaimana mungkin aku bisa begitu bodoh?"

Tubuhmu kecil dan begitu juga tanganmu
Rambut putih dicampur dalam dan Anda telah tumbuh lebih ramah
Tapi bagiku kau masih lebih besar dari apa pun, lebih kuat dari siapa pun
Aku mengucapkan terima kasih untuk cinta yang telah diberikan ibu kepada saya

Aku tahu tidak ada yang lebih menyakitkan di dunia
Dari orang tua mereka yang mengubur anak
Jadi aku akan memastikan itu tidak pernah terjadi
Bahkan jika aku hanya tinggal satu detik lebih lama darimu
Aku akan memastikan itu

Aku senang menjadi anakmu
Aku senang kau ibuku
Semuanya tidak akan pernah berubah
Ini tidak akan pernah berubah sepanjang waktu
Karena aku sangat tau ibu

Jadilah ibu saya selamanya
Selamanya
Engkau masih memiliki satu pekerjaan yang tersisa untukmu melakukannya
Dan itu menerima cinta anakmu dan hormat untukmu

download Lagu: disini

Kamis, 26 Agustus 2010

PAMERAN PENDIDIKAN JEPANG 2010...

Hari / Tanggal :Sabtu, 2 Oktober 2010

Jam : 10:00 - 16:00(tentative)

Tempat : Lower Lobby Jakarta Convention Center, Balai Sidang Jakarta Jl. Gatot Subroto - Jakarta

Hari / Tanggal :Minggu, 3 Oktober 2010

Jam : 11:00 - 17:00(tentative)

Tempat : Grand Ball Room Sheraton Hotel Surabaya, Jl. Embong Malang 25-31 Surabaya 60261

Pameran Pendidikan Jepang 2010 di ikuti oleh Universitas dan Sekolah dari Jepang, berikut adalah lembaga yang akan hadir baik di Jakarta maupun di Surabaya.

JAKARTA

37 Universitas : Hokkaido University, Tohoku University, Shizuoka University, Gifu University, Kyoto University , The University of Tokyo, Yokohama National University, Kagawa University, Kyushu University, Kumamoto University, The University of Tokushima, Yamaguchi University, Toyohashi University of Technology, Japan Advanced Institute of Science and Technology, Kanazawa University, Kokushikan University, Sofia University, Teikyo University, Waseda University, Ritsumeikan University, Ritsumeikan Asia Pacific University, Kyoto Seika University, Meiji University, Doshisha University, Ryukoku University, Kansai University

11 Lembaga Bahasa Jepang : Aoyama International Education Institute Japanese Language Center, College of Business and Communication, Shinjuku Japanese Language Institute, I.C. Nagoya, Meros Language School, Inter-Cultural Institute of Japan, Tokyo Central Japanese Language School, Tokyo World Language Academy, Yokohama International Education Academy, TOPA 21st Century Language School, Human Academy Japanese Language School

SURABAYA

22 Universitas : Hokkaido University, Tohoku University, Gifu University, Yokohama National University, Kagawa University, Kyushu University, Kumamoto University, The University of Tokushima, Yamaguchi University, Toyohashi University of Technology, Japan Advanced Institute of Science and Technology, Kokushikan University, Sofia University, Waseda University, Ritsumeikan Asia Pacific University, Kyoto Seika University, Meiji University, Kansai University

4 Lembaga Bahasa Jepang : Yokohama International Education Academy, Shinjuku Japanese Language Institute, I.C. Nagoya, Aoyama International Education Institute Japanese Language Center

Selain konsultasi dengan peserta dari Universitas / Lembaga Pendidikan Bahasa Jepang, para pengunjung juga dapat berkonsultasi dengan JASSO, PERSADA dan Kedutaan Besar Jepang atau Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya. Seminar juga akan di selenggarakan di ruangan yang berbeda.

Selain itu, bagi pecinta budaya Jepang, akan ada juga stand pengenalan budaya Jepang. The Japan Foundation, Jakarta akan mengajak peserta mendalami dan mengenal budaya Jepang. Kegiatan Pameran ini juga akan di meriahkan workshop Origami langsung dari Jepang selain itu akan ada pula workshop Shodo(Calligraphy). Untuk pengunjung di Surabaya, akan ada upacara minum teh yang dapat di ikuti oleh pengunjung. Selain itu juga ada kegiatan lainnya yang tidak kalah menarik.

Jangan dilewatkan kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh JASSO dan PERSADA. Pameran ini di dukung oleh Kedutaan Besar Jepang di Indonesia dan Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya serta bekerjasama dengan The Japan Foundation, Jakarta.

Sumber: www.jasso.or.id

Jumat, 06 Agustus 2010

Si Pencari Cinta...

“Cinta. Dimanakah gerangan dikau berada? Adakah pada bintang yang terang, kelembutan rembulan atau mentari yang perkasa? Tidak! Karena cinta itu hanya ada pada kening yang bersujud dan jiwa yang pasrah”

Alkisah di suatu zaman, hidup seorang lelaki yang mencari cinta, namanya Arjuna. Saking ngebet-nya, gunung tertinggi didaki, isi bumi dijelajahi, lautanpun diarungi, hanya untuk mencari tempat berlabuh, yaitu wanita. Nggak peduli gunung, bumi, lautan, alam semesta ini punya siapa, main grasak grusuk aja. Disetiap tempat Arjuna berkata, “Wahai wanita, cintailah aku.” Ih… nih anak, malu-maluin banget! Masa’ sih sampe’ segitu-gitunya. Ya…, namanya juga Si Pencari Cinta. Gile beneer nih Arjuna.

Di kisah yang lain, seorang pemuda Ibrahim juga mencari cinta. Saat malam telah mendekap erat petang, tampak sebuah bintang. Tapi tak lama kemudian sang bintangpun tenggelam.
“Aku tak menyukai yang tenggelam,” katanya.

Matanya lantas beralih menatap rembulan yang bersinar indah penuh kelambutan. Namun, rembulanpun hanya sesaat, lalu tersipu malu dibalik kelam awan. Perlahan, bulir embun diujung daun mengawali pagi. Sebentar kemudian keperkasaan mentari menerangi jagad raya ini.
“Inikah dia yang kucari?” tanyanya pula.

Bukan! Bukan itu, karena mentaripun bersujud, lalu merunduk bersembunyi.

Cinta…
Bukankah begitu banyak manusia-manusia didunia ini yang mencari cinta. Ada yang kelak menjadi seorang pahlawan sehingga namanya selalu dikenang sepanjang zaman. Namun ada pula akhirnya harus menjadi pecundang yang diperbudak cinta. Jelas, tentu ada bedanya antara seorang Arjuna dengan Ibrahim ‘alaihi salam yang namanya termaktub indah dilembaran suci Al-Qur’an.

Arjuna mencari cintanya tanpa tedeng aling-aling, nggak peduli sana-sini, jumpalitan tak karuan, hanya untuk mencari cinta wanita. Apakah salah kalau Arjuna mencari cinta? Cinta memang sebuah fitrah yang dianugerahkan oleh Sang Pemilik Cinta. Tapi apa iya harus seperti itu? Masa sih akal, nalar dan pikiran sampai nggak jalan, bahkan hingga melebihi cintaNya! Waduh

Bayangkan, alangkah indahnya sebuah kisah sejati yang pernah terjadi didunia ini. Cinta seorang pemuda yang tak pernah pudar setelah ia mengenal dan mengetahui siapa yang patut menerima cintanya. Ia mengenal, mengagumi lantas jatuh hati kepada Sang Pencipta. Karena itu yang dicintaipun berkenan menyambut cintanya, bahkan menjadikannya sebagai khalilullah.

Cintanya bukanlah cinta yang penuh kepalsuan, emosi apalagi sekedar birahi. Namun cinta yang berkilauan laksana mutiara, murni hanya kepada Rabb seluruh jagat raya ini. Mengalir denyut nadi, helaan nafas serta aliran darah untuk tunduk dan patuh pada titah Illahi Rabbi. Cinta yang mestinya terpatri pada seiap hati seorang manusia, yakni cinta kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasalam dan jihad di Jalan-Nya.

Bahkan, tak kalah indah pula kisah cinta banyak manusia yang tak pernah ada dalam sejarah sehingga mereka digelar “manusia-manusia langit”.

Tidaklah ingat kepada seorang Sumayah binti Khayyath, yang siap menjadi syahidah pertama dalam sejarah Islam demi mempertahankan akidah yang dicintainya. Atau, Ali bin Abi Thalib yang rela “pasang badan” menggantikan Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasalam, padahal maut telah tampak di depan mata dan siap mencabut jiwanya? Atau Abu Bakar Ash Shiddiq yang tak kalah ikhlas hingga tangan dan kakinya dipatuk binatang berbisa saat berdua dengan seseorang yang dicintainya? Ia tak ingin tubuh kekasih yang dicintai dan dikasihinya itu sampai teluka.

Indah…
Sungguh teramat indah kisah-kisah pencari cinta yang mencari lalu tulus mencintai kekasih yang dicintai. Sebuah cinta sejati dan hakiki yang kelak mendapatkan Ridha Ilahi Rabbi.
Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala menjadikan kita sebagai hamba-hamba yang selalu mendambakan cinta, serta keridhaan kepada-Nya. Insya Allah.

Salam Sapa Para Pencinta_Yudhistira Pembelajar

Rabu, 04 Agustus 2010

Kumpulan Syair Pendek Ku... (Part 5)

Harapan Pagi Hari..
Kini pagi menyapa tatkala rembulan mulai lenyap. Burung camarpun bernyanyi dengan kicaunya. Membagunkan jiwa-jiwa yang tertidur pulas melata. Inikah hari baru yang melantunkan syair-syair indah merdu terdengar. Dengan kata selamat pagi yang terucap lugu. Semoga tak ada lagi halangan yang memburu.

Mimpi dan Hari Ini..
Setiap kita lahir membawa berjuta impian. Cerminan kita sekarang adalah eksistensi perbuatan kita yang dahulu. Cerminan kita yang akan datang adalah eksistensi perbuatan kita di hari ini. Mari bersama mewujudkan mimpi.

Untuk Sahabat..
Ketahuilah wahai sahabat. Ada dan tidak adanya kita dalam barisan para pejuang tidak akan menghalangi fase kebangkitan peradaban Islam kelak. Namun, apakah kita hanya puas menjadi penonton saja? yg hanya bisa berteriak salah dan benar saja..Yuk benar dlm berjuang, dan berjuang dlm kebenaran.

Angin..
Janganlah kita menjadi buih yang pecah apabila melanda pantai, tetapi jadilah angin yang sanggup melahirkan gelombang. Tak terlihat namun energinya terasakan dan menyejukkan.

Lukisan Dunia..
Cinta dan air mata adalah pena lukisan dunia. Silih berganti mengharu-biru perjalanan manusia. Namun, Akankah cinta dan air mata dapat bersatu padu menyongsong sebuah keindahan. Sehingga hari-haripun kian indah tersenyum.

Hanya Jiwa..
Hanya jiwa yang mengerti jiwanya. Hanya Jiwa yang sadar dapat mengerti jiwanya. Bahwa jiwa tidak selamanya didunia. Bahwa usia telah berkurang dalam duniany.

Sapa Pagi..
Pengembara yang berhasil ialah iy yg mampu mempersiapkan perbekalannya dengan baik. Selamat berjuang dgn mulia dihari ini duhai sahabat. Tuk suatu masa yg tak akan sirna.

Bias..
Tak biasanya jendela itu terbuka kembali. Hilir mudik biasnya seolah pergi menjauhi. Bila sudah begitu jendela itu menjadi tak terkendali. Dan menjadi lupa kepada siapa harus tebuka dan terkunci.

Hakikat Cinta..
Cinta. Entah berapa banyak pahlawan yang tercipta karenanya, namun cinta juga kadang melahirkan para pecundang. Ia laksana kobaran api yg berasal dr setitik bara, menyuluh, namun dpt pula membakar. Apakah kt termasuk Pahlawan CintaNya?.

Salam Sapa Hari Ini..
Sahabat. Selamat berjuang untuk hidup secara mulia didunia hari ini. Mulia dipandangan manusia dan terlbh lagi mulia dipandangan Allah SWT, hingga kematian syahid menemui kita. Semoga hr ini penuh makna.

Yakinlah..
Yakinlah Sahabat. Tidak akan ada ketaatan karena kemaksiatan. Tidak akan ada perubahan karena ketidsk sungguhan. Tidsk aksn ada yang tergugah oleh dakwah karena ketidak jujuran dalam penyampaiannya. Yakinlah, Baik, Sungguh, dan Jujurlah.

Hakikat Waktu..
Hanya enam puluh ketukan. Jika satu ketukan itu bernilai satu detik. Benar-benar tak terasa, hingga akhirnya tak dimaknai.

Tetaplah Berbinar..
Kalaulah hujan itu penderitaan dan panas itu kebahagiaan, maka kita tetap memerlukan keduanya agar kita dapat melihat indahnya pelangi..Tetaplah berbinar, sekalipun langit runtuh esok hari.

Untukmu Sang Pemuda..
Wahai pemuda islam. Hendaklah kalian yakin akan eksistensi kalian. Mengetahui posisi kalian. Dan percayalah, bahwa kalian adalah para pewaris kekuasaan dunia. Kalian adalah pilar kebangkitan umat. Kalian adalah pengibar panji-panji Islam..Wahai Pemuda Islam. Bangkit, Raih Kemenangan.

Aliran Air..
Kita sering berfikir cukuplah hidup mengalir bagaikan air, tanpa sadar air hanya mengalir keTempat yang lebih rendah.

Kebenaran Itu Nyata..
Jalanlah pada bias tabir kebenaran. Maya atau nyata terlihat?. Benarlah, Jujur dan Sederhanalah dalam kebenaran. Ubah paradigma, karena Allah satu tujuan.

Cukup..
Saya tidak berharap sesuatu yang lebih dalam hidup ini. Cukuplah cukup menjadi bingkai kesederhanaan diri. Namun, langkah ini harus tetap terjejak. Kakipun harus terus terhembus terayun. Semoga Allah memberi saya kekuatan untuk terus kuat memikul beban dipundak. Berat namun indah diakhirnya. Amiin.

Usah Cemas Di Hari Tua...

Album : Kasih Sayang
Munsyid : Missile

Kau pancarkan cahaya
Menebarkan benih permata
Penerang setiap langkah
Menuju yang kuasa

Lelah yang tersimpan
Dan senyum yang kau tawarkan
Penuh kasih dan saying
Saat kau mampu dimasa yang silam

Reff :
Kini apalah daya
Usah kau basuh wajahmu
Shalatlah semampumu
Tuhan Maha Tahu

Nyenyakkan slalu tidurmu
Kupergi setelah bunga tidurmu tiba
Di hari yang telah dijanjikan Tuhan nanti

Kini hanya senyuman tanda kau bangga
Berlinang air mata
Tanda kau bahagia

Usah kau cemas di hari tua
Ku kan slalu bersamamu
Bersamamu

Download Lagu: disini

Selasa, 03 Agustus 2010

Do'a Qalbu...



Do'a Qalbu..

Dimalam penuh bintang
Diatas sajadah yang kubentang
Sedu sedan sendiri
Mengaduh pada Yang Maha Kuasa
Betapa naif diriku ini hidup tanpa ingat pada-Mu
Urat nadi pun tahu aku hampa

Dimalam penuh bintang
Dibawah sinar bulan purnama
Ku pasrahkan semua
Keluh dan kesah yang aku rasa
Sesak dadaku, menangis pilu
Saat ku urai dosa-dosaku
Dihadapan-MU, ku tiada artinya

Do'a qalbu tak bisa aku bendung
Deras bak hujan di gunung sahara
Hatiku yang gersang
Terasa oleh tenteram

Hanya Engkau yang tahu siapa aku
Tetapkanlah seperti malam ini
Sucikan diriku selama-lamanya

Do'a Qalbuku

Download Lagu: disini

Rabu, 28 Juli 2010

Kumpulan Syair Pendek Ku... (Part 4)

Hikmah Kesederhanaan..
Di balik kesederhanaan itu aku temukan keindahan. Dibalik kesederhanaan itu aku menemui kasih sayang. Dibalik kesederhanaan itu aku dapati ketulusan. Dibalik kesederhanaan itu aku merasa nyaman.

Benar dan Jujur..
Jadilah kits insan yang jujur dalam kebenaran dan benar dalam Kejujuran..Kata bkn sekadar berkata-kata..Ukhuwah bukan semata-mata..

Resapi Malam..
Berbaiklah dengan malammu. Resapi dinamika hening disekeliling. Hadirkanlah harapan dengan penuh kesan. Semoga Allah menyapamu dimalam ini.

Cinta Itu Berumur..
Cinta. Dimanakah gerangan dikau berada?. Apakah tersirat diindahnya tebaran kata seorang pujangga? Syair sebuah tembang asmara atau pesona kuntum bunga sakura kala musim semi tiba? Namun, bukankah cinta yang demikian pun akan usai bila telah tiba waktunya?

Ibu..
Ibu. Sebuah nama indah yang dikagumi berjuta jiwa. Lewat pelukannya, cinta itu mengalir tiada jeda. Dengan samudra kasihnya, biduk kecil itu berlayar walau tiada nahkoda. Kelak, lelah ibu pun akan menuai berjuta pahala. Duhai, tidakkah engkau ingin menjadi ibu?

Untaian Hati untuk Palestina..
Mereka masih dan selalu ada dijalan ini. Terengah-engah meniti kehidupan yang tak pernah ramah menyapa. Namun, Masihkah engkau ingat dengan mereka? Padahal justru cintalah yang akan mendekatkan hatimu dan hati mereka..Merekalah..Saudara-saudara kita di "PALESTINA".

Sebuah Konsekuensi..
Sesekali. Namun penuh arti. Terbiaskan oleh hiruk pikuk konsekuensi sebuah pengorbanan. Yang perihnya terbentuk jati diri. Insya Allah.

Pengorbanan..
Hari-hari yang mengharu biru. Kesan pembelajaran yg begitu mengugah kesadaran. Termaknai oleh isak tangis kesabaran. Sungguh indah taman surga itu.

Diamlah Dalam Beramal..
Diam-diam umbi berisi. Raganya tak byk ditampakkan. Namun manfaatnya terasakan. Bermulakan diam-diam.

Sepotong Hakikat Sederhana..
Sederhanalah namun bkn menyederhanakan..

"Sakit" Adalah Sebuah Pembelajaran..
Saudaraku. Berdoalah dengan sungguh-sungguh agar Allah memberikanmu kesehatan disaat kamu dalam keadaan sehat, supaya kamu selalu menghargai kesehatanmu dan berusaha menjaga agar tubuhmu tetap sehat, karena kebanyakan manusia baru berdoa minta sehat justru disaat dia telah sakit, padahal saat sehat dia lalai menjaga kesehatannya.

Nenek Tua..
Kecil dan ringkih tubuhnya, Nek. Dibalut kulit hitam keriput bersisik. Namun, Kehadiranmu didunia fana tak hanya menyapa sesama dengan cinta. Pun, membuktikan keadilan Sang Pemilik Cinta. Merekalah Si Penggugah Itu.

Permohonan..
Sedu sedan tak tertahankan. Langkahpun mulai goyah berpijak. Ya Rabbi, kuatkanlah tapak kaki ini dalam pancangnya. Pastikanlah laju itu bermuara di pelabuhan terindahnya. Ya Rabb, semoga kemantapan hati ini berbuah kesyahidan nanti.

Harapan..
Sebuah "Pengharapan" untuk sebuah pilar yang lebih besar. Seonggok sabarpun tak cukup meneyelimuti. Sebab Visi dan Misi dalam hati ini terlalu tinggi..Ku Harap PetolonganMu Ya Rabbi. Semoga penantian itu berbuah Kesyahidan.

Kasih Sayang Orang Tua..
Jemari itu tak lentik lagi, mata rabun dan kaki semakin payah. Namun, Tak pernah cinta luruh dari sisinya. Disemainya do'a hanya untuk ananda tercinta. Selalu, mereka anugerah terindah milik kita.

Untaian Do'a Untuk Pemimpin..
Ya Rabbi, sungguh. Biduk kecil bangsa ini sudah lelah dihinakan. Tunjukilah yg Benar itu Benar dan yg Salah itu Salah. Kami berharap atas petunjukMu Ya Rabbi. Dan kami berlindung hanya KepadaMu Ya Rabb atas kedzoliman pemimpin-pemimpin kami. Sholehkan dan sadarkanlah para pemimpin kami Ya Rabb.

Kematian..
Hingar bingar berganti sunyi senyap. Perlahan, jiwa terbang ke angkasa menembus segala sekat. Gelap atau terang, sempit maupun lapang adalah sebuah keniscayaan..Buah dari segala perbuatan yang engkau lakukan. Sahabat, Hisablah Diri Kita Sebelum Kita Dihisab Nanti.

Rindu Rabbi..
Bening bagai embun pagi. Butir demi butir mengalir membasahi pipi.Duhai jiwa. Biarkanlah, Jangn kau tahan tetesanñ. Jika itu karena rasa takut dan rindu kepada-Nya.

Selasa, 27 Juli 2010

Kumpulan Syair Pendek Ku... (Part 3)

Malam yang Larut..
Duhai Allah. Sunyi senyap kian menyelimuti. Riuh rendah suarapun mulai tersapu. Kembali, Menguapkan makna yg terpendam, goresan pena yang telah lama berhenti menari. Melanjutkan sebuah asa, pengharapan hidup yang sangat sederhana. Sangat Sederhana.

Si Penggugah..
Lihat peluh yang bercucuran di tubuhnya. Rasakan pula semangat yang membara dalam setiap desah napasnya. Tak ada resah, karena hanya gairah yang ada demi sebuah asa. Selalu, saat engkau lelah, berkacalah kepada mereka yang bekerja demi sebuah asa serta cita-cita penghidupan. Merekalah si Penggugah itu. Sahabat, Berilah mereka sebuah asa, pengharapan hidup yang sederhana.

Sebuah Penyemangatan..
Perhatikanlah gerak langkah itu. Bukankah kuat langkah kedepan itu dimulai dari ayunan kebelakang. "Bersabarlah, Kamu pasti bs berjuang dinegeri seberang nanti" berkata hati kepada diri, mencoba menyemangati. Semoga Saja, Amiin.

Kala Ngantuk Tak Kunjung Tiba..
Saat jiwa tak dapat beristirahat dalam peraduannya. Lantunan ayat suci pun menemaniku dipekatnya malam ini. Hening, Tenang, Sedih Bergabung menjadi satu kesatuan yang menyemburat bak angin yg menenangkan. Tersadar, Semoga hari-hari esok memberi makna yg baik.

Sabtu Pagi..
Fajar menyingsing di sabtu ini. Membawa harapan tiada henti. Waktupun terlewatkan silih berganti. Semoga semuanya kian berarti nanti.

Muhasabah Diri..
Malam yang kelam, gelap, pekat. Layaknya diriku yang penuh kehinaan, kemungkaran, kemunafikan, dan kealpaan yang selalu berulang. Mewarnai rona hidup dan kehidupanku. Allah dengan penuh kepasrahan. Tenggelamkan hamba dalam samudra ampunanMu. Agar hidup dan mati hamba ada dalam dekapanMu. Ya Rabb, Maafkan Hamba.

Embun Pagi..
Resapilah makna embun pagi itu. Kelak kau akan temukan keabadian.

Makna Hakikat..
Setiap kehidupan memiliki hakikat yang kuat. Namun, kita saja yang serìng melemahkannya.

Peralihan Fase Kelima..
Tatapilah hari yang bergejolak itu. Tidakkah kau sadar perubahan fase itu semakin dekat. Fase dimana Keadilan dan Kesejahteraan senyum menyapa. Namun, Jembatannya penuh isakan tangis serta penumpahan darah. Sahabat, BERSIAP SIAGALAH.

Fase Baru..
Sahabat, Bersiaplah menyambut fase baru itu. Yang dengannya isak tangis tak tertahankan. Kucuran darah bak keran terbuka yang tak bisa diberhentikan. Namun dibalik itu, Keadilan dan kesejahteraan hadir menyapa. Yuk siapkan diri.

Kala Ketenangan Terusik Tangan-Tangan Kotor..
Air tenang itu suatu waktu bergejolak. Panik, Mencekam!. Ribuan jiwa mengerang, merintih dan meratap. Sementara diatas sana, beribu pula mata teduh yg bersedih. Menetes, luruh ke bumi.

Ikhlas dan Tulus..
Sahabat, jika kita bersabar, janganlah supaya kita ingin disebut penyabar. Jika kita berjuang, janganlah supaya kita ingin disebut pejuang. Jika kita berderma, janganlah supaya kita disebut dermawan. Sungguh Sahabat, lakukanlah setiap tindakan yang kita lakukan itu demi keridhoan Allah semata. IKHLAS DAN TULUSLAH.

Kala Terbangun..
Sunyi senyap luruh entah kemana. Berubah, Jiwa terbangun menuju peraduannya. Adakah hari ini penuh makna?. Dan adakah tampak lg sunyì senyap itu. Duhai Jiwa, merenunglah.

Keterbuaian..
Semilir angin itu masuk dalam gumpalan. Melenakan, bahkan banyak jiwa yang tergiring didalamnya. Ya Rabb, Istiqomahkanlah hati ini dlm naungan ridho dijalanMu Ya Rabb. Semoga mereka mengerti disetiap kata-kata dan maksud yg terucap dr lisan tak bertulang ini. Amiin.

Bulan..
Bulan. Duhai sungguh indah dikau bersemayam diatas sana. Membuat semua insan ingin pula meraihnya. Namun, bulan tidaklah berjarak sejangkauan tangan. Lalu mengapa tdk dinikmati saja cahayanya. Yang bersinar lembut dengn kemolekan memukau..Seraya tafakur bertasbih kepadaNya. Subhanallah.