Pages

Senin, 06 September 2010

Sejarah Jepang...

Sejarah Jepang bermula dari jaman Jomon + 10750 tahun sebelum masehi berlanjut dengan jaman Yayoi (BC 300 – AD 300), jaman Nara (abad ke-7 s.d abad ke-8), jaman Heian (abad ke-9 s.d. abad ke-12) Kamakuro (abad ke-12 s.d. abad ke-14), Muromachi (abad ke-14 s.d. abad ke-16) Azuchi-Momoyama (abad ke-15 s.d. abad ke-16), jaman Edo (abad ke-16 s.d. abad ke-19), Meiji (1868 – 9111), Taisho (1912 – 1925), Showa (1925 – 1988) dan dewasa ini adalah periode Heisei yang diawali dengan wafatnya Kaisar Hirohito pada bulan Januari 1998 dan naik tahtanya Kaisar Akihito yang dinobatkan pada bulan Nopember 1990.

Dalam perjalanan sejarahnya Jepang pernah mengadakan pembarahuruan budaya secara besar-besaran, yaitu dengan meniru berbagai pranata dan budaya Cina di tahun 645. Pembaharuan ini dikenal dengan pembaharuan Taika. Antara abad ke-7 sampai dengan abad ke-9, Jepang banyak mengirim pemuda-pemudanya untuk belajar di negeri Cina. Di jaman Heian Jepang mulai menciptakan berbagai budaya yang khas Jepang dengan menggunakan rujukan-rujukan dari Cina. Salah satu budaya 29 ciptaannya yang cukup penting adalah tulisan Kana. Pada periode Edo, Jepang menutup diri dari segala pengaruh asing untuk selama kurun waktu +3 abad, kecuali Cina dan Belanda selama masa isolasi ini tidak ada yang diperkenankan masuk ke Jepang, begitu pula sebaliknya orang Jepang tidak diperbolehkan ke luar Jepang.

Pada tahun 1854 ketertutupan Jepang ini berhasil didobrak oleh Amerika dan sejak 1868 mulailah pembaharuan Jepang lagi yang dilakukan secara besar-besaran pula. Pembaharuan ini dikenal dengan sebutan Restorasi Meiji. Berbeda dengan pembaharuan Taika, dalam pembaharuan Meiji kiblat Jepang diarahkan pada Eropa terutama Jepang berusaha meniru Jerman, berusaha menjadikan diri menjadi sebuah negara yang kuat dan kaya. Usaha ini berhasil, namun di dalam perang dunia ke-2 Jepang mengalami kekalahan dan sejak itu Jepang mulai berkiblat ke Amerika.

Pemerintahan
Pada tahun 1890 DIET (parlemen) kekaisaran dibentuk dan dengan demikian Jepang merupakan negara pertama di Asia yang menerapkan politik parlementer. Meskipun demikian, Majelis Tinggi atau House of Peers dari DIET Kekaisaran terdiri dari wakil-wakil kelas istimewa,
khususnya kaum bangsawan. Sementara itu Jepang tetap merupakan sebuah monarki absolut dengan kedaulatan berada di tangan Kaisar. Baru pada bulan November 1946 ketika konstitusi yang sekarang diumumkan secara resmi, kedaulatan beralih ke tangan rakyat dan diberlakukan sistem pemerintahan demokratis. Dewasa ini kedudukan Kaisar adalah sebagai lambang negara, sementara DIET adalah organ tertinggi pemerintahan.

30 Sistem yang berlaku sekarang berdasarkan pembagian kekuasaan pemerintah menjadi tiga bagian, yaitu Legislatif, Eksekutif, dan Yudikatif yang bertindak mengawasi dan mengimbangi satu sama lainnya.

Pemerintahan daerah di tingkat prefektur (ken), setara dengan provinsi di Indonesia, berpusat pada gubernur dan DPRD dari masing-masing 47 prefektur. Gubernur dan para anggota DPRD dipilih langsung oleh penduduk prefektur yang bersangkutan. Sistem pemerintahan daerah kota
besar, kota dan desa berada di bawah pemerintahan daerah prefektur yang bersangkutan.



Rabu, 01 September 2010

From Indonesia With Love, Buka Puasa Berbagi Cinta di Mesjid Fukuoka...

Marhaban ya Ramadhan…

From Indonesia with love

Set of menu: fried chicken with pineapple sauce, meat tofu, spicy quail eggs, cabbage-sausage and paprika sauté, spicy potato-shrimp and grapes
Kids menu : Ebi fry, chicken satay, meat roll, boiled edamame and vegetable spaghetti
Snack menu : fried spring roll, fruit pudding, palm sugar cake.

Begitulah kalimat pada tempelan manis dengan pembatas tulisan merah jambu, menghiasi kotak-kotak makanan untuk buka puasa di mesjid Fukuoka hari ini. Kerjasama Lillahi Taala yang dipersembahkan oleh muslim-muslimah di Fukuoka dan Iizuka, untuk saudara kita yang berpuasa di negeri samurai ini.

Tim Indonesia kebagian menyajikan makanan untuk grand-iftar minggu pertama. Alhamdulillah diberi kesempatan awal. Bukankah untuk melakukan amalan semakin cepat semakin baik, seperti sabda Rasulullah SAW.

Tahun ini adalah tahun kedua, kami bisa menikmati buka puasa bersama di mesjid An-Nour, Fukuoka yang berdiri april 2009 lalu. Satu-satunya mesjid di pulau Kyushu – Jepang. Dan tahun ini, ramadhan tiba pada puncak musim panas.

Belakangan, banyak laporan di televisi tentang orang Jepang yang masuk rumah sakit karena heat stroke. Ya Allah, berikanlah kami kekuatan lahir batin sehingga sempurna ibadah puasa kami kali ini. Amin..

Tanpa terhalang panas yang mengeringkan tenggorokan, tepat pukul dua, waktu yang disepakati untuk membungkus makanan, ibu-ibu muslimah dari daerah Ito dan daerah Hakozaki sampai di mesjid lantai 3. Maklum, kebanyakan kami adalah mahasiswa Universitas Kyushu, dan kampus terbesarnya ada di daerah Ito dan Hakozaki, tentunya selain di daerah Chikushi dan Ijiri.

Bahkan ada juga seorang muslimah, dengan semangat 45 menyetir sendiri mobil dari rumahnya di Yukuhashi yang berjarak 2,5 jam dari Fukuoka, demi mempersembahkan saus nanas asam manisnya. Gong persiapan untuk membungkus makanan sudah dipukul. Di tangan ibu-ibu solihah itu, 350 box makanan dewasa sudah siap sebelum pukul lima.

Sedikit lain dengan ramadhan lalu, muslim-muslimah Indonesia di Iizuka ikut andil dalam grand iftar di mesjid kesayangan kami. Iizuka adalah kota tetangga Fukuoka yang dapat ditempuh dalam waktu 1 jam dengan mobil.

Di Iizuka terdapat salah satu universitas papan atas Jepang yaitu Kyushu Institute of Technology. Banyak mahasiswa Indonesia yang sedang menuntut ilmu di sana. Selain pelajar, ada juga beberapa orang Indonesia yang bekerja di perusahaan IT di Iizuka. Dan dari ibu-ibu Iizuka, 150 box makanan cantik untuk anak-anak, dengan menu yang menggiurkan seperti yang tertera diatas telah disiapkan.

Adzan maghrib bergema, dan semua bergulir dengan sempurna. Distribusi gelas dan minuman, dilanjutkan snack kami yang dilahap tak tersisa. Selepas sholat maghrib, box-box makanan mulai dibagi, diiringi teriakan-teriakan kecil dan tangisan balita.

Alhamdulillah banyak yang datang, sehingga banyak pula yang tidak kebagian tempat di lantai 3. Alhasil, setiap anak tangga dari lantai 2 ke lantai 3 penuh dengan orang yang menikmati bukanya. Mereka menikmati sajian kami dengan nikmat. Alhamdulillah…

Semua berjalan dengan semestinya, meski sedikit banyak ada desakan ibu-ibu menuju kotak makanan karena anaknya tidak kebagian makanan. Dalam hati saya bergumam, sehari lapar karena tidak makan dan minum. Kemudian kami dikumpulkan jadi satu dalam mesjid yang kapasitasnya jauh lebih kecil dibandingkan pengunjungnya. Membuat suasana menjadi semakin panas, karena hawa di luar memang panas.

Menjadikan suasana sedikit tidak terkendali, ketika banyak ibu bingung anaknya tidak kebagian box makanan anak. Lantas, bagaimana dengan alam barzah nanti, ketika kami dikumpulkan di padang Mahsyar. Ya Allah ampunilah dosa kami.

Kami baru sadar bahwa box makanan anak masih banyak di lantai bawah. Alhamdulillah semua bisa segera diatasi. Jazakumullah kepada bu Ira umar sebagai koordinator grand iftar kali ini, kepada ibu-ibu muslimah Iizuka, juga semua ibu-ibu muslimah Fukuoka tersayang.

Tidak lupa pada bapak-bapak muslim Fukuoka dan Iizuka yang kebagian logistik, antar jemput, angkut-angkut dan bersih-bersih. Terima kasih dan terima kasih. Semoga Allah membalas amal kita dengan kebaikan yang jauh lebih indah dari yang kita bayangkan. Amin ya robbal alamin.

(Kiriman Sri Fatmawati; Penulis adalah dosen ITS-Surabaya yang sedang menempuh S3 di Kyushu University - Fukuoka, Jepang)

Sumber: www.eramuslim.com