Pages

Rabu, 28 Juli 2010

Kumpulan Syair Pendek Ku... (Part 4)

Hikmah Kesederhanaan..
Di balik kesederhanaan itu aku temukan keindahan. Dibalik kesederhanaan itu aku menemui kasih sayang. Dibalik kesederhanaan itu aku dapati ketulusan. Dibalik kesederhanaan itu aku merasa nyaman.

Benar dan Jujur..
Jadilah kits insan yang jujur dalam kebenaran dan benar dalam Kejujuran..Kata bkn sekadar berkata-kata..Ukhuwah bukan semata-mata..

Resapi Malam..
Berbaiklah dengan malammu. Resapi dinamika hening disekeliling. Hadirkanlah harapan dengan penuh kesan. Semoga Allah menyapamu dimalam ini.

Cinta Itu Berumur..
Cinta. Dimanakah gerangan dikau berada?. Apakah tersirat diindahnya tebaran kata seorang pujangga? Syair sebuah tembang asmara atau pesona kuntum bunga sakura kala musim semi tiba? Namun, bukankah cinta yang demikian pun akan usai bila telah tiba waktunya?

Ibu..
Ibu. Sebuah nama indah yang dikagumi berjuta jiwa. Lewat pelukannya, cinta itu mengalir tiada jeda. Dengan samudra kasihnya, biduk kecil itu berlayar walau tiada nahkoda. Kelak, lelah ibu pun akan menuai berjuta pahala. Duhai, tidakkah engkau ingin menjadi ibu?

Untaian Hati untuk Palestina..
Mereka masih dan selalu ada dijalan ini. Terengah-engah meniti kehidupan yang tak pernah ramah menyapa. Namun, Masihkah engkau ingat dengan mereka? Padahal justru cintalah yang akan mendekatkan hatimu dan hati mereka..Merekalah..Saudara-saudara kita di "PALESTINA".

Sebuah Konsekuensi..
Sesekali. Namun penuh arti. Terbiaskan oleh hiruk pikuk konsekuensi sebuah pengorbanan. Yang perihnya terbentuk jati diri. Insya Allah.

Pengorbanan..
Hari-hari yang mengharu biru. Kesan pembelajaran yg begitu mengugah kesadaran. Termaknai oleh isak tangis kesabaran. Sungguh indah taman surga itu.

Diamlah Dalam Beramal..
Diam-diam umbi berisi. Raganya tak byk ditampakkan. Namun manfaatnya terasakan. Bermulakan diam-diam.

Sepotong Hakikat Sederhana..
Sederhanalah namun bkn menyederhanakan..

"Sakit" Adalah Sebuah Pembelajaran..
Saudaraku. Berdoalah dengan sungguh-sungguh agar Allah memberikanmu kesehatan disaat kamu dalam keadaan sehat, supaya kamu selalu menghargai kesehatanmu dan berusaha menjaga agar tubuhmu tetap sehat, karena kebanyakan manusia baru berdoa minta sehat justru disaat dia telah sakit, padahal saat sehat dia lalai menjaga kesehatannya.

Nenek Tua..
Kecil dan ringkih tubuhnya, Nek. Dibalut kulit hitam keriput bersisik. Namun, Kehadiranmu didunia fana tak hanya menyapa sesama dengan cinta. Pun, membuktikan keadilan Sang Pemilik Cinta. Merekalah Si Penggugah Itu.

Permohonan..
Sedu sedan tak tertahankan. Langkahpun mulai goyah berpijak. Ya Rabbi, kuatkanlah tapak kaki ini dalam pancangnya. Pastikanlah laju itu bermuara di pelabuhan terindahnya. Ya Rabb, semoga kemantapan hati ini berbuah kesyahidan nanti.

Harapan..
Sebuah "Pengharapan" untuk sebuah pilar yang lebih besar. Seonggok sabarpun tak cukup meneyelimuti. Sebab Visi dan Misi dalam hati ini terlalu tinggi..Ku Harap PetolonganMu Ya Rabbi. Semoga penantian itu berbuah Kesyahidan.

Kasih Sayang Orang Tua..
Jemari itu tak lentik lagi, mata rabun dan kaki semakin payah. Namun, Tak pernah cinta luruh dari sisinya. Disemainya do'a hanya untuk ananda tercinta. Selalu, mereka anugerah terindah milik kita.

Untaian Do'a Untuk Pemimpin..
Ya Rabbi, sungguh. Biduk kecil bangsa ini sudah lelah dihinakan. Tunjukilah yg Benar itu Benar dan yg Salah itu Salah. Kami berharap atas petunjukMu Ya Rabbi. Dan kami berlindung hanya KepadaMu Ya Rabb atas kedzoliman pemimpin-pemimpin kami. Sholehkan dan sadarkanlah para pemimpin kami Ya Rabb.

Kematian..
Hingar bingar berganti sunyi senyap. Perlahan, jiwa terbang ke angkasa menembus segala sekat. Gelap atau terang, sempit maupun lapang adalah sebuah keniscayaan..Buah dari segala perbuatan yang engkau lakukan. Sahabat, Hisablah Diri Kita Sebelum Kita Dihisab Nanti.

Rindu Rabbi..
Bening bagai embun pagi. Butir demi butir mengalir membasahi pipi.Duhai jiwa. Biarkanlah, Jangn kau tahan tetesanñ. Jika itu karena rasa takut dan rindu kepada-Nya.

Selasa, 27 Juli 2010

Kumpulan Syair Pendek Ku... (Part 3)

Malam yang Larut..
Duhai Allah. Sunyi senyap kian menyelimuti. Riuh rendah suarapun mulai tersapu. Kembali, Menguapkan makna yg terpendam, goresan pena yang telah lama berhenti menari. Melanjutkan sebuah asa, pengharapan hidup yang sangat sederhana. Sangat Sederhana.

Si Penggugah..
Lihat peluh yang bercucuran di tubuhnya. Rasakan pula semangat yang membara dalam setiap desah napasnya. Tak ada resah, karena hanya gairah yang ada demi sebuah asa. Selalu, saat engkau lelah, berkacalah kepada mereka yang bekerja demi sebuah asa serta cita-cita penghidupan. Merekalah si Penggugah itu. Sahabat, Berilah mereka sebuah asa, pengharapan hidup yang sederhana.

Sebuah Penyemangatan..
Perhatikanlah gerak langkah itu. Bukankah kuat langkah kedepan itu dimulai dari ayunan kebelakang. "Bersabarlah, Kamu pasti bs berjuang dinegeri seberang nanti" berkata hati kepada diri, mencoba menyemangati. Semoga Saja, Amiin.

Kala Ngantuk Tak Kunjung Tiba..
Saat jiwa tak dapat beristirahat dalam peraduannya. Lantunan ayat suci pun menemaniku dipekatnya malam ini. Hening, Tenang, Sedih Bergabung menjadi satu kesatuan yang menyemburat bak angin yg menenangkan. Tersadar, Semoga hari-hari esok memberi makna yg baik.

Sabtu Pagi..
Fajar menyingsing di sabtu ini. Membawa harapan tiada henti. Waktupun terlewatkan silih berganti. Semoga semuanya kian berarti nanti.

Muhasabah Diri..
Malam yang kelam, gelap, pekat. Layaknya diriku yang penuh kehinaan, kemungkaran, kemunafikan, dan kealpaan yang selalu berulang. Mewarnai rona hidup dan kehidupanku. Allah dengan penuh kepasrahan. Tenggelamkan hamba dalam samudra ampunanMu. Agar hidup dan mati hamba ada dalam dekapanMu. Ya Rabb, Maafkan Hamba.

Embun Pagi..
Resapilah makna embun pagi itu. Kelak kau akan temukan keabadian.

Makna Hakikat..
Setiap kehidupan memiliki hakikat yang kuat. Namun, kita saja yang serìng melemahkannya.

Peralihan Fase Kelima..
Tatapilah hari yang bergejolak itu. Tidakkah kau sadar perubahan fase itu semakin dekat. Fase dimana Keadilan dan Kesejahteraan senyum menyapa. Namun, Jembatannya penuh isakan tangis serta penumpahan darah. Sahabat, BERSIAP SIAGALAH.

Fase Baru..
Sahabat, Bersiaplah menyambut fase baru itu. Yang dengannya isak tangis tak tertahankan. Kucuran darah bak keran terbuka yang tak bisa diberhentikan. Namun dibalik itu, Keadilan dan kesejahteraan hadir menyapa. Yuk siapkan diri.

Kala Ketenangan Terusik Tangan-Tangan Kotor..
Air tenang itu suatu waktu bergejolak. Panik, Mencekam!. Ribuan jiwa mengerang, merintih dan meratap. Sementara diatas sana, beribu pula mata teduh yg bersedih. Menetes, luruh ke bumi.

Ikhlas dan Tulus..
Sahabat, jika kita bersabar, janganlah supaya kita ingin disebut penyabar. Jika kita berjuang, janganlah supaya kita ingin disebut pejuang. Jika kita berderma, janganlah supaya kita disebut dermawan. Sungguh Sahabat, lakukanlah setiap tindakan yang kita lakukan itu demi keridhoan Allah semata. IKHLAS DAN TULUSLAH.

Kala Terbangun..
Sunyi senyap luruh entah kemana. Berubah, Jiwa terbangun menuju peraduannya. Adakah hari ini penuh makna?. Dan adakah tampak lg sunyì senyap itu. Duhai Jiwa, merenunglah.

Keterbuaian..
Semilir angin itu masuk dalam gumpalan. Melenakan, bahkan banyak jiwa yang tergiring didalamnya. Ya Rabb, Istiqomahkanlah hati ini dlm naungan ridho dijalanMu Ya Rabb. Semoga mereka mengerti disetiap kata-kata dan maksud yg terucap dr lisan tak bertulang ini. Amiin.

Bulan..
Bulan. Duhai sungguh indah dikau bersemayam diatas sana. Membuat semua insan ingin pula meraihnya. Namun, bulan tidaklah berjarak sejangkauan tangan. Lalu mengapa tdk dinikmati saja cahayanya. Yang bersinar lembut dengn kemolekan memukau..Seraya tafakur bertasbih kepadaNya. Subhanallah.

Belajar Bahasa Jepang...

Bagi kalian yang ingin menguasai bahasa Jepang dari awal. Saya mendapat buku materi bahasa Jepang dari situs NHK World Indonesia di Shibuya Tokyo. Semoga buku materi Yasashii Nihongo ini bisa bermanfaat untuk kalian yang ingin bisa berbahasa Jepang. Terimakasih.

Buku materi bisa di download disini

Senin, 26 Juli 2010

Muslim Watashi wa (Aku seorang Muslim)...













Sekai o tsukutta kami wa
Subete no mono mo
Dare ka tsukutta ka
Dare demo dekinai ni keredo
Allah sika suku renai to wa
Hakkiri to wakatta

Aru hito wa naze sore o
Shin yo dekinai no ka
Anata no kangae wa do
Watashi wa honto ni shinjiru
Quran no mainichi
Yonde kudasai
Muslim.. muslim watashi wa

artinya:
Siapakah Tuhan yang menciptakan dunia dan seluruhnya
Dengan jelas kita mengerti
Bahwa tidak ada yang bisa menciptakan selain Allah

Mengapa ada juga orang yang tidak mempercayainya?
Bagaimanakah menurutmu?
Kalau aku percaya sekali
Bacalah Qur'an setiap hari
Muslim. Aku adalah seorang Muslim

Download Lagu: disini

Kumpulan Syair Pendek Ku... (Part 2)

Terang dan Malam Hari..
Terang hari terkesan menginspirasi. Namun memperingati. Sedangkan gelap langit itu terkesan memperingati. Namun menginspirasi.

2 Wajah..
Sebagian itu tersenyum menyambutnya. Sebagian yang lain bersedih mengekspresikannya. Adakah hal yg lebih indah dalam menyambut hal yang terindah namun sebenarnya bencana.

Persembahan untuk Bapak..
Pak. Darimu aku kenal dunia dengan segala warnanya. Dari dirimu pula kukenal arti cinta seorang bapak. Indah tiada ujung dan cela. Kini setelah engkau terbaring lemah, biarkan anakmu ini membalasnya. Tentu tak akan pernah sebanding nilainya. Namun, Semoga dengan sedikit ini pun dapat kuraih surga bersamamu. Amiin.

Makna Hidup..
Hidup memang penuh dengan goresan warna. Gelisah, duka dan air mata juga menjadi lukisannya. Jikalau rasa itu masih saja menghuni rongga hati dan menghentak dada. Cobalah melihat alam semesta. Seraya tafakur, mendekatkan diri pada Sang Pemilik Cinta.

Kala Bimbang..
Hanya sebuah pengharapan yang menyelimuti. Segelap awan dikala mendung. "Bukan, Bukan!. Itu sebuah kepastian". Kata hati kpd diri, mencoba menyemangati. "Semoga langkah kaki ini benar-benar teruji, ketika kelak ku hadirkan tapak ini di Negeri sebrang nanti". Amiin

Kala Bencana Menerpa..
Ya Rabb. Mengapa biduk tua bangsa ini begitu rentan digoncang gelombang?. Hingga sebagiannya hampir menjadi kepingan yg teronggok?. Duhai sahabat, marilah kita berhenti sejenak tuk mengendapkan rasa, Mendinginkan pikiran, Mencerahkan hati.

Kala Kematian Membuka Tabir Keadilan..
Hingar bingar berganti sunyi senyap. Perlahan, jiwa terbang ke angkasa. Menembus segala sekat. Gelap atau terang, sempit maupun lapang adalah sebuah keniscayaan. Buah dari segala perbuatan yang kita lakukan.

Rutinitas dan Kreativitas..
Janganlah terjebak oleh Rutinitas. Terjebaklah oleh Kreativitas.

Pesona Seorang Ibu..
Tatap dirinya. Bukan! Bukan hanya raga yang mesti engkau lihat. Cerna kebeningan cinta yang terukir dalam kelembutan hatinya. Renungkanlah. Pasti engkau akan takjub dengan kebesaran Allah azza wa jalla.

Untukmu Al Aqsa, Palestina..
Masih adakah palestina dihati kita? Masih adakah Al Aqsa diHati kita pula? Sungguh sahabat, Al Aqsa sedang dihinakan saat ini dgn kedatangan tentara laknatullah didalamnya. Mari sahabat, mohonkanlah do'a utk perlindungan Al Aqsa dan saudara-saudara kita dipalestina kepada Sang Maha Besar, Allah SWT.

Tatap Masa Depan..
Ayo, lihatlah langkah kakimu. Itulah jalan kehidupanmu. Ayo, lihatlah pula ke depan.. Disanalah masa depanmu.

Kala Jiwa Melemah..
Jiwa. Mengapa dirimu terlihat lemah? Mengapa semangat itu mulai memudar dan menjadi hampa? Ini belum apa-apa, Jiwa! Karena engkau belum mencapai surga Ayo. Percikkan bara semangat dan berjuanglah dengan sempurna. Singkirkan duka dan pekikkan takbir yang membahana.

Kala Penantian Memangkas Aqidah..
Menunggu memang melelahkan jiwa. Pangeran yang dinanti pun entah dimana gerangannya. Namun, Tidaklah sebanding artinya kalau kau gadaikan akidah hanya karena gundah gulana. Bukankah kakanda kelak juga ada di surga? Lalu mengapa tak tunggu saja ia datang berkereta kencana bertakta emas permata? (Terhatur kepada para Ukhti yg masih sendiri, yakinlah cintaNya jauh lebih berharga dari cinta yg berselimutkan selainNya)

Kumpulan Syair Pendek Ku... (Part 1)

Duka yang Menyerabut Keyakinan..
Duri tajam itu memang menyakitkan. Karenanya sedu sedan seakan tak tertahankan. Namun, hidup ini pun tak pernah berhenti pada satu titik singgah. Lalu mengapa tak engkau hamparkan saja sajadah dan ratakan kening diatasnya?. Mohon ampunan dalam hamburan do'a kepada Sang Pemilik Cinta. Keep Istiqomah Kawan.

Masa peralihan Ramadhan Syawal..
Jangan buru-buru kau gulung sajadahmu. Meski Ramadhan telah berlalu. Karena ibadah tak kenal waktu. Jangan buru-buru kau lupakan puasamu. Karena puasa syawal telah menanti.

Tekad..
Jika waktu itu tiba. Tak kubiarkan lagi hati ini berpaling. Tak kuulangi lagi kemalasan itu berjangkit. Ku akan setia menemani. Sampai kelak akhir itu datang dan pergi kembali.

Suasana Kampung Halaman..
Suasananya tak seperti yg dulu. Hening. Riuh rendah suara itu pun berubah menjadi kenangan. Sungguh ku rindu suasana itu. Suasana Kampungku Tempo Dulu.

Embun diPagi Hari..
Dini hari ketika engkau terbangun. Tataplah embun yang indah tersenyum. Namun, tatkala fajar menyapanya. Perlahan Luruh. Duhai jiwa. Tidaklah engkau sadar bahwa engkau pun laksana embun?

Kekhawatira dan Pengharapan..
Semoga eksistensi perjuanganku selama ini bukan sekedar rutinitas.

Kepada Mereka yang berguguran..
Banyak jiwa terkapar. Kakipun mulai lunglai terlihat. Apakah kehidupan dunia lebih indah ditatap?. Sehingga Dengan gagah meninggalkan jalan ridhoNya?. Sungguh Sahabat, sangat indah taman surga itu.

Taqwa..
Taqwa itu semestinya tumbuh dan bersemayam dihati ini. Dengannya pundak ikhlas berbagi. Dengannya pula tangan akan rela memberi.

Ketika Duka Menghampiri..
Duka memang mambuat resah jiwa. Gamang, mengisi hari-harinya. Tapak kakipun menjadi goyah bahkan tak sanggup lagi melangkah. Namun, adakah gundah gulana akan mengembalikan semua Kenangan Indah?

Yuk Berjuang Bersama..!
Duhai kawan. Sungguh indah taman bunga itu. Beragam kuntumnya menyemburatkan nuansa indah mempesona. Lalu mengapa engkau masih saja ingin mekar sendirian?. marilah mekar bersama, tentu keindahannya akan lebih menakjubkan. Jadilah insan penuh Makna.

Minggu, 25 Juli 2010

Duhai Ikhwan Akhwat Maya...

Duhai Akhwat...
Renungkan ini...

Duhai akhwat yang kukagumi
Yang memiliki iman di hati
Dengarlah suara hati para lelaki
Sudahi menebar simpati
Hentikan bermanja pada kami
Kami ikhwan biasa yang tidak suci
Yang ingin teguh di jalan Ilahi.

Duhai yang kukasihi para akhwat
Yang memiliki malu, hormat dan martabat
Kami adalah pria biasa yang mudah terpikat
Iman kami tak sekuat para nabi dan shahabat
Fotomu bertebaran menggoda dan mengusik syahwat
Kecantikanmu menembus hati yang taat syariat.

Duhai akhwat yang kusanjungi
Jangan hajar emosi dan jiwa kami
dengan perhatian yang murah
Jiwa ini terasa gerah
dengan pujian yang membuncah.

Duhai akhwat yang kupuja
Engkau adalah mutiara berharga
Harapan bangsa dan agama
Bukan hanya fisik yang harus dijaga
Akhlak juga harus dihiasi
dengan lembaran hidup islami

Engkau akan terlihat anggun
Bukan karena pengagummu yang berjibun
Tapi karena sikapmu yang santun
Engkau semakin mempesona
Dengan izzahmu yang terjaga
Engkau semakin cantik memikat
Karena kepribadianmu yang sesuai syari'at


Wahai Ikhwan...
Jangan Lumpuhkan Hati Kami...

Wahai Ikhwan...
Yang masih memiliki hati
Dengarlah jeritan hati kami
Sudahi merayu kami
Hentikan menebar simpati.

Kami hanyalah akhwat
Yang ingin menggapai cinta Ilahi
Yang mempunyai iman setipis ari
Menghadapi sikapmu yang tak terkendali
Terkadang kami tak cukup kuat.

Wahai Ikhwan...
Yang masih mempunyai nurani
Dengarlah suara hati kami
Jangan rintangi dakwah kami
Jangan matikan komitmen kami
Jangan serang kami dengan komentar basi.

Kami hanyalah akhwat biasa
Yang sedang mencari jati diri sejati
Yang tak sekuat iman istri para Nabi
Kami risih dengan candamu yang menjadi-jadi

Wahai Ikhwan...
Yang mempunyai lubuk hati
Dengarlah keluhan jiwa kami
Jangan goda kami dengan ta'aruf islami
Jika hanya sekedar mencari sensasi
Hati kami bukanlah kelinci semurah kue serabi..
Kami akhwat yang menjunjung amanah Ilahi
Mengemban dakwah dalam naungan visi dan misi

Wahai Ikhwan...
Yang memiliki belas asih
Dengarlah pinta kami
Hargai hijab lebar kami
Bantulah kami kokohkan harga diri
Jangan lucuti semangat kami
Jangan runtuhkan ketegaran kami

(By: Al Akh)

Sabtu, 24 Juli 2010

Surat Dari Jiwa yang Merindu untuk Jiwa yang Terindu...

Surat Dari Jiwa yang Merindu untuk Jiwa yang Terindu...
(Utk Emak dan Bapak di Jakarta..Semoga Allah senantiasa memberikan kesehatan serta keberkahanNya kepada mereka berdua..Amiin)

Mak, Pak..
Ini anakmu, yang sedang mencari arti sebuah kemaknaan hidup, jauh dari sisi kalian. Anak yang selalu sibuk hingga kadang menghalangi untaian do'a terhatur untuk kalian. Anak yang tak pernah menyenangkan kalian, Mak, Pak.

Menyusahkanmu dimasa kecil, pun sering mengecewakanmu dimasa kanakku.

Mak, Pak..
Anakmu ini tak bisa, bahkan tak akan bisa membahagiakanmu. Membalas segala pengorbanan yang telah engkau berikan selama hidupku.

Maafkan anakmu ini, Mak, Pak. Maafkan kalau lidah ini pernah terucap kata makian hingga membuat goresan luka dihati kalian. Maafkan pula jika mata inipun pernah sinis memandang dan telinga yang pernah mangacuhkan nasihat dari kalian.

Mak, Pak..
Anakmu ini hanya bisa, dan hanya selalu bisa meminta, sama sekali tak pernah memberi. Namun, ini mungkin permintaan terakhirku. Mohon do'akan dan mintakan kepadaNya agar aku bahagia dunia dan akhirat. Saat dalam sujud kala shalat kalian. Karena aku yakin do'a kalian pasti di ijabah olehNya.

Mak, Pak..
Begitu jauh jarak yang terbentang diantara kita. Jarak yang selalu melahirkan kerinduan dalam riak anak sungai dipelupuk mata.

Sesungguhnya, tak ingin jasad ini terbang menjauhi kalian, Mak, Pak. Pun, ingin rasanya aku selalu mendekap tubyh yang mulai sepuh lalu bermanja dipangkuan kalian. Melepaskan rindu dalam belai kasih sayang dan mendengar indahnya cerita dari kalian, setiap detik dalam rahim gendongan, pelukan, bagai masa kecilku dulu.

Mak, Pak..
Kini airmataku berderai, karena selalu rindu dengan belai kasih dari kalian. Tapi aku tau kalian lebih merindukan kehadiran anak-anakmu.

Aku akan pulang, pasti aku akan pulan, Mak, Pak. Bukan gelar, uang atau kemewahan yang akan kupersembahkan, tapi curahan kasih sayang, sebagaimana kalianpun mengasihiku semasa kecilku.

Mak, Pak..
Tak akan pernah keindahan dunia ini dapat menggantikan keindahan cinta yang kalian berikan. Riuh rendah pesona duniapun tak ada artinya ketika surga terletak di telapak kaki kalian, Mak, Pak.

Karena diri kalian terlalu indah, Mak, Pak.

Indah bahkan sangat teramat indah dalam alunan keikhlasan cinta seorang ibunda dan seorang ayahanda.

Salam Rindu dari Semarang (Yudhistira "Andri" Nugraha) 05 Juni 2010

Jumat, 23 Juli 2010

Generasi Muda...

Muda mudi kita bakal pengganti generasi yang ada
Pada merekalah agama bangsa dan negara akan diserahkan
Mereka bakal pemimpin merekalah penjaga
Dan penerus perjuangan yang ada
Berilah mereka ilmu didiklah mereka
Jauhkan dari gejala yang merbahaya

Kita ini semua adalah suri tauladan mereka
Baik kita semua baiklah mereka juga
Kalau kita tersilap mereka lebih lagi akan tersilap
Berhati-hatilah kita membuat apa sahaja, mereka melihat kita

Kesilapan dan keterlanjuran mereka, bijaksanalah membetulkannya
Jangan terburu, jangan emosi, jangan berkasar, jangan menghina
Di dalam mendidik berilah kasih sayang
Kejahatan mereka dibetulkan

Didiklah mereka dengan berhati-hati agar mereka tidak patah hati
Kalau patah hati, hidup mereka seperti sudah mati
Bangsa yang hidup seperti sudah mati apalah hendak harapkan dari mereka
Berhati-hatilah mendidik mereka, jadikan diri kita contoh mereka.

Tidak salah mereka dihukum tapi setelah mereka dididik
Tajamkan mental mereka, bangunkan jiwa mereka, kuatkan fizik mereka
Tanamkan iman di dada, asuh mereka hormat pemimpin dan ibu bapa
Jadikan syariat panduan , akhlak menjadi pakaian diri

Muda-mudi pengganti generasi

(Sumber: Nasyid Mawaddah)